Dapur Umum di Pekalongan Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat Terdampak Banjir

KUASAKATACOM, Pekalongan – Prajurit Kodim 0710 Pekalongan bersama Pemkot, Tagana, BPBD, Relawan hingga para insatansi terkait mendirikan dapur umum terpadu di Halaman Kantor Dinas Sosial untuk para pengungsi banjir di Pekalongan. Dimana hal tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan ditengah keterbatasan akibat bencana yang melanda.  

Didasari rasa kemanusiaan senasib sepenanggugan dan demi meringankan beban para saudara-saudari yang terkena imbas dari bencana banjir, dapur lapangan tersebut langsung beroperasi menyediakan makanan siap saji untuk langsung didistribusikan kepada masyarakat. 

BERITA TERKAIT:
Dapur Umum Pengungsian Banjir di Grobogan Bagikan 4.000 Nasi Bungkus untuk Sahur dan Buka Puasa
Puluhan Dapur Umum Siapkan Bantuan Makanan untuk Korban Banjir di Grobogan
Dapur Umum di Pekalongan Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat Terdampak Banjir
Mbak Ita Pastikan Korban Banjir Semarang Mendapat Makanan Sehat dan Bergizi
20 Ribu Nasi Bungkus Dibagikan ke Warga Korban Banjir di Kota Semarang

800 bungkus makanan setiap harinya disediakan untuk sahur dan sebanyak 750 bungkus untuk berbuka puasa. Selanjutnya makan siang untuk balita dan manula yang tidak puasa disediakan sebanyak 300 bungkus.

Pasi Ops Kodim Pekalongan Kapten Inf Abdul Muthalib mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama seluruh instansi terkait tengah berupaya maksimal untuk membantu meringankan beban masyarakat. Dimana seluruh Prajurit Kodim 0710/Pekalongan juga selalu siap dikerahkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan. 

"TNI selalu siap setiap saat dalam menghadapi bencana alam ini, kerjasama yang solid juga kita lakukan sebagai upaya untuk membantu masyarakat terutama dalam memberikan berbagai bantuan kepada para pengungsi," terangnya, Sabtu (16/3).

Selanjutnya kepada seluruh masyarakat, dirinya menghimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem yang saat ini tengah melanda, sehingga apabila terjadi bencana alam dapat diantisipasi dan meminimalisir terjadinya korban jiwa.