Ibu di AS Tinggalkan Bayinya Sendiri di Rumah hingga Tewas Selama 10 Hari untuk Berlibur

"Sebaliknya, saya melihat foto Anda di pantai sementara anak Anda memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup," lanjut Sheehan.

Senin, 25 Maret 2024 | 13:17 WIB - Internasional
Penulis: - . Editor: Hani

KUASAKATACOM, Ohio - Seorang ibu bernama Kristel Candelario (32) di Ohio, Amerika Serikat (AS) meninggalkan bayinya sendirian di rumah selama 10 hari untuk berlibur. Kejadian tersebut terjadi Juni 2023 lalu. 

Dalam pengadilan yang digelar Senin (18/3) itu Candelario mengaku bersalah meninggalkan Jailyn, bayi berusia 16 bulan itu. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. 

BERITA TERKAIT:
Bertolak ke Amerika Serikat, Menag akan Terima Penghargaan hingga Bina WNI
Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel
Wakil PM China Sebut Pertemuan dengan AS Berlangsung Jujur dan Konstruktif
Iran Tolak Desakan AS Bongkar Fasilitas Nuklir
Slate Auto Hadirkan Pikap Listrik Murah dan Minimalis, Didukung Jeff Bezos

Kasus kematian putrinya memancing kemarahan publik karena sang ibu dianggap tega meninggalkan bayinya di sebuah rumah di jalanan Cleveland, Ohio, selama lebih dari seminggu. 

Dikutip dari CNN, Candelario melakukan liburan musim panas sejak 6 Juni 2023 dan meninggalkan Jailyn sendirian dengan meletakannya di dalam baby box serta beberapa botol susu. 

Dari Kamera bel pintu tetangga melihat jeritan anak berusia 16 bulan itu, termasuk jeritan sekitar pukul 01.00 dini hari, dua hari setelah ibunya pergi. 

Tetapi, di saat yang sama, Candelario sudah berada di ratusan kilometer jauhnya di Puerto Rico bersama seorang teman prianya dan baru kembali ke rumah pada 16 Juni tahun lalu. 

Saat persidangan berlangsung, Asisten Jaksa Wilayah Cuyahoga, Ohio, Anna Faraglia, memutar rekaman video kamera pengawas, memperlihatkan Candelario mengangkut koper ke mobil pada 6 Juni 2023. Dia terlihat kembali pada 16 Juni 2023, memasuki rumah, dan menelepon nomor darurat 911 beberapa menit setelah kembali. 

"Tolong, saya butuh bantuan. Tolong, tolong, bantu aku. Putriku sedang sekarat," ujarnya saat menghubungi panggilan 911 yang diputar selama sidang. 

Faraglia menyatakan kepada pengadilan, Candelario telah meninggalkan Jailyn sendirian selama dua hari sebelum dia pergi berlibur. 

"Membayangkan anak ini meninggal setiap hari saat dia bersenang-senang, umat manusia tidak dapat menerima hal itu," ucap Faraglia. 

"Itu adalah tindakan yang perlu dihukum. Dia menelantarkan putrinya dan membiarkannya mati," tambahnya. 

Faraglia menyebutkan, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih sebelum petugas tanggap darurat tiba. 
Kendati demikian, pakaian ganti tersebut tidak menyembunyikan kengerian yang dialami sang bayi. Menurut Faraglia, Jailyn ditemukan tergeletak di kasur yang dipenuhi air seni dan feses. 

"Hewan saja merawat bayinya dengan lebih baik," ujar Faraglia.

Ahli patologi forensik Elizabeth Mooney menjelaskan, Jailyn meninggal disebabkan kelaparan dan dehidrasi parah akibat kelalaian. 

Wakil pemeriksa medis di Cuyahoga ini menuturkan, perbuatan sang ibu bisa dinyatakan sebagai pembunuhan. Gadis kecil itu tampak kurus dengan mata yang cekung, bibir kering, serta kotoran di mulut dan kuku jarinya. 

Mooney mengungkapkan, berat badannya sekitar 5,8 kilogram, 3 kilogram lebih ringan dibandingkan saat kunjungan dokter terakhir dua bulan sebelum peristiwa ini terjadi. 

Menurutnya, kematian Jailyn sebagai salah satu kasus paling tragis dan malang yang pernah ditemui sepanjang kariernya. 

"Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu," tutur Mooney sambil menahan air mata. 

"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita," lanjutnya.

Di lain sisi, Hakim Pengadilan Cuyahoga, Brendan Sheehan mengungkapkan, Candelario meninggalkan anaknya terjebak di baby box selama berhari-hari selagi dia bersenang-senang. 

"Ikatan antara ibu dan anak adalah salah satu ikatan yang paling murni dan sakral. Ini adalah hubungan yang dibangun atas dasar cinta, kepercayaan, dan perlindungan yang tak tergoyahkan. Anda melakukan tindakan pengkhianatan terakhir," tegas Sheehan. 

Hakim mengatakan, Jailyn kecil bertahan sendirian menunggu seseorang untuk menyelamatkannya. 

"Sebaliknya, saya melihat foto Anda di pantai sementara anak Anda memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup," lanjut Sheehan.

Hakim pun menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat kepada Candelario atas kematian putrinya. 

"Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari selnya sampai dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup di sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberimu makan," pungkasnya.

*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman

***

tags: #amerika serikat #bayi #tewas #ohio

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI