Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan

KUASAKATACOM, Rembang - angka kemiskinan di Kabupaten Rembang cukup sulit untuk diturunkan. Pemkab Rembang pun punya tugas besar agar angka kemiskinan dapat ditekan. 

Bupati Rembang Abdul Hafidz dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Kamis (28/3) mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Rembang masih mencapai 14 persen.

BERITA TERKAIT:
Taj Yasin Ajak Dunia Usaha Terlibat Dalam Penurunan Kemiskinan di Jateng
18 Kabupaten/Kota di Jateng Raih Insentif Fiskal Lebih Dari Rp101 Miliar
BPS Klaim Kemiskinan di Kendal Turun 0,04 Persen 
Angka Kemiskinan Turun Drastis, Purbalingga Kini Keluar dari 5 Kabupaten Miskin di Jateng
Tahun Ini Angka Kemiskinan Jepara Kembali Turun, Terendah Sejak 2012

Meski turun satu persen dibandingkan tahun 2022, namun masih belum sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Dalam RPJMD, kita targetkan kemiskinan turun jadi 13 -12 persen. Kalau ingin target masih butuh turun satu persen lagi," kata dia.

Dia mengaku angka kemiskinan di Kabupaten Rembang sangat berat turun karena adanya pola konsumsi masyarakat terhadap dua komoditas yang sulit dihilangkan.

"Sudah sering saya sampaikan, dua faktor kegemaran masyarakat akan rokok dan kopi memicu kebutuhan hidup di Rembang," jelas dia.

Dia menambahkan selain itu angka kemiskinan di Kabupaten Rembang juga sangat terpengaruh harga-harga komoditas yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitar.

"Harga-harga barang kebutuhan masyarakat kita itu lebih tinggi dibandingkan Blora atau Pati. Keterjangkauan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok jadi terhambat," kata Hafidz.

Lebih lanjut dia mengatakan agar bisa mengejar ketertinggalan dari daerah sekitar, Kabupaten Rembang setidaknya harus bisa menekan angka kemiskinan hingga 10 persen.

"Rembang masih perlu kerja keras," tegas dia.