1,1 Juta Warga Palestina Hadapi Kerawanan Pangan Ekstrem
Pihak kementerian meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menerapkan resolusi tersebut dan segera mencapai gencatan senjata
Jumat, 29 Maret 2024 | 21:44 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Gaza- Lebih dari 1,1 juta orang di Jalur Gaza menghadapi "tingkat kerawanan pangan yang ekstrem" yang disebabkan dari tindakan Israel mencegah pasokan bantuan memasuki wilayah kantong Palestina tersebut.
Dikutip dari Xinhua, Jumat (29/3/2024), pernyataan tersebut keluar dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Kamis (28/3).
BERITA TERKAIT:
MUI Serukan Aksi Global untuk Palestina
Dapur Amal Gaza Nyaris Lumpuh, Anak-Anak di Ambang Kelaparan
Ormas Muslimah di MUI Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Ketum MUI Tegaskan akan Terus Dukung Kemerdekaan Palestina
Paus Fransiskus Wafat, Palestina: Kami Kehilangan Teman Sejati
Pernyataan tersebut, seperti yang diunggah di platform media sosial X, menekankan perlunya mendistribusikan bantuan makanan yang cukup melalui jalur darat guna menyelamatkan nyawa, terutama di wilayah utara Jalur Gaza. Namun, OCHA menegaskan hambatan akses masih terjadi, dan waktu semakin terbatas.
Sementara itu, sejumlah sumber medis pada Kamis mengumumkan bahwa seorang anak di Kota Beit Lahia di Gaza utara dinyatakan meninggal akibat kelaparan dan minimnya perawatan yang tersedia, sehingga jumlah kasus kematian akibat kekurangan gizi di wilayah kantong Palestina tersebut bertambah menjadi 30 orang.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina memperingatkan bahayanya penolakan Israel yang secara kontinu terhadap penerapan resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadan.
Dalam sebuah pernyataan, pihak kementerian meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menerapkan resolusi tersebut dan segera mencapai gencatan senjata, memastikan perlindungan warga sipil dan masuknya bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan ke seluruh Jalur Gaza melalui darat, udara, dan laut.
Dalam pernyataan itu juga menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu "mengekspor krisisnya ke wilayah Palestina, kawasan ini, dan dunia," serta menggunakan kebijakan 'menanggung akibat' dalam berurusan dengan semua pihak untuk mengurangi parahnya krisis tersebut dan mempertahankan posisinya sebagai PM.
Seperti diberitakan sebelumnya Israel telah melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 250 orang disandera. Akibatnya, wilayah pesisir yang terkepung tersebut, yang dihuni sekitar 2,35 juta orang, harus menghadapi kondisi kemanusiaan yang sulit, di tengah peringatan internasional tentang ancaman bencana kelaparan.
***tags: #palestina #israel #kelaparan #gencatan senjata
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Delapan Napi di Lapas Semarang Dapat Remisi Waisak
13 Mei 2025

Wali Kota Agustina Bangga Warga Semarang Masih Rawat Tradisi Sedekah Bumi
13 Mei 2025

Umat Buddha Rayakan Waisak dengan Semangat Kebijaksanaan dan Kedamaian
13 Mei 2025

Jemaah Haji Lansia Diimbau Tetap di Bis saat Niat Umrah di Bir Ali
13 Mei 2025

Polisi Tangani Kasus Pembacokan terhadap Seorang Pengantin
13 Mei 2025

Menag Nasarddin Umar Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama
13 Mei 2025

PPIH Terapkan Skema Berbasis Syarikah secara Menyeluruh di Makkah
13 Mei 2025