Hore.. Beras di Klaten Surplus 63.085 Ton Jelang Lebaran 

KUASAKATACOM, Klaten - Stok beras di Kabupaten Klaten mengalami surplus. Luasan lahan persawahan 26.101 hektare telah dipanen pada Januari-April lalu. Ditambah dengan persediaan beras mencapai 101.085 ton. 

Bupati Klaten Sri Mulyani belum lama ini dalam panen raya Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, mengatakan bahwa Klaten mengalami surplus 63.085 ton. 

BERITA TERKAIT:
Pascamusim Lebaran, Harga Beras hingga Cabai Mulai Normal
Produksi Beras di Demak Terancam Turun karena Sempat Dua Kali Diterjang Banjir
Stok Beras di Surakarta Dinilai Aman, Masih Ada Persediaan 10.000 Ton
Hore.. Beras di Klaten Surplus 63.085 Ton Jelang Lebaran 
Daftar Lengkap Harga Bahan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini, Beras Telur Turun  

"Kebutuhan beras di Klaten 38.000 ton sehingga menglami surplus 63.085 ton. Maka kelebihan ini bisa dimanfaatkan oleh daerah lain," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Mulyani menjelaskan, pada bulan ini untuk salah satu wilayah yang panen raya berada di Kecamatan Trucuk dengan luas 104 hektare. Sedangkan secara khusus di wilayah Desa Trucuk seluas 40 hektare dengan jenis varietas Inpari 32.

Menurutnya hal ini menjadikan warga Klaten merasa nyaman dan tenang dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mengingat panen raya kali ini bertepatan jelang Lebaran. Harapannya bisa mempengaruhi harga beras di Kota Bersinar sehingga lebih terjangkau.

“Ini (momen) sangat tepat sekali, dalam beberapa waktu kedepan akan merayakan Idul Fitri. Adanya panen raya ini bisa menurunkan sembako, khususnya beras. Menjadikan masyarakat semakin tenang dalam menjalankan ibadah puasanya karena komoditas pangan murah,” jelas Mulyani.

Mulyani mengungkapkan, harga beras yang tinggi ibarat pisau bermata dua. Saat harga beras yang melambung tinggi memberikan keuntungan tersendiri bagi para petani karena bisa mendongkrak pendapatannya. Tapi di sisi lain, dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga, terlebih lagi jelang Lebaran kali ini.

“Saya harapnya untuk harga stabil tetapi petani sejahtera. Masyarakat kondusif karena harga pangan stabil murah karena terjangkau di pasaran,” ujar Mulyani.