Orang Jepang Menjaganya, Wisatawan Indonesia Merusaknya! Sebenarnya Bagaima Etika terhadap Pohon Sakura 

Mematahkan dahan apalagi memanjat pohon sakura sangat dilarang dan dianggap tidak sopan.

Senin, 15 April 2024 | 12:46 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan segerombolan wisatawan merusak pohon Sakura bermekaran di Jepang. Dalam unggahan tersebut, pengunggah menyebut wisatawan merupakan warga Indonesia

Seorang pria paruh baya di kelompok itu tampak menggoyang-goyangkan ranting agar bunga Sakura berguguran, sementara seorang perempuan muda memegang kamera tampak menikmati jatuhan bunga itu.

BERITA TERKAIT:
Ketep Pass Hadirkan Inovasi Baru dengan Musik Live dan Wisata Malam
Kota Lama Semarang Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Lebaran 2025
Libur Lebaran 2025, Wisatawan ke Kota Semarang Capai 438 Ribu
Seorang Wisatawan Tewas Usai Digulung Ombak Perairan Mandalika Jepara
Tiga Wisatawan Ponorogo Tewas Tenggelam di Muara Sungai Pacitan

Di tengah momen tersebut, sejumlah celetukan berbahasa Indonesia muncul dari kelompok turis yang sebagian membawa koper.

Hal ini sangat kontras, pasalnya orang Jepang sangat menjaga bunga ini. Bunga Sakura yang bermekaran di Jepang saat musim semi memang jadi momentum yang dicari banyak turis ke Negeri Matahari Terbit.

Bahkan orang Jepang punya tradisi hanami atau ohanami yakni tradisi menikmati bunga Sakura misal, piknik atau makan-makan bersama di bawah pohon Sakura.

Akan tetapi, menikmati bunga Sakura tidak bisa sembarangan. Ada sejumlah etiket yang perlu diperhatikan diantaranya: 

1. Ikuti aturan di lokasi

Spot melihat bunga Sakura banyak dijumpai di area publik, taman dan tepi sungai. Ada pula pohon-pohon Sakura yang dirawat dengan baik di kuil dan wihara Shinto.

Meski terbuka buat umum, Anda perlu mengikuti aturan yang dipasang di lokasi seperti, dilarang merokok, buang sampah sembarangan, berteriak. Lokasi ini tidak disarankan pula untuk piknik.

Melansir dari Tokyo Treat, kalau mau makan sebaiknya keluar dulu dari lokasi.

2. Tidak merusak dan memanjat pohon

Mematahkan dahan apalagi memanjat pohon Sakura sangat dilarang dan dianggap tidak sopan. Bunga Sakura begitu halus dan ringkih sehingga cukup dinikmati dari jarak tertentu.

3. Bawa 3 kantong sampah

Piknik memang cara terbaik untuk menikmati Sakura. Disarankan untuk memperhatikan lingkungan sekitar sebab ada banyak rombongan yang lokasi.

Selain itu, jangan lupa bawa setidaknya tiga kantong sampah. Kantong pertama untuk sampah umum, kantong kedua untuk kaleng dan kantong satu lagi untuk botol kaca dan plastik.

Beberapa tempat tidak memiliki akses tempat sampah sehingga persiapan perlu dilakukan.

4. Aturan berfoto

Aturan berfoto biasanya cukup ketat di area sakral sehingga Anda sangat dianjurkan untuk membaca papan aturan setempat.

Selebihnya, ambil gambar Sakura dari jarak aman tanpa menghalangi pandangan orang lain. Kemudian hargai privasi orang lain dengan tidak mengambil gambar orang atau peliharaan mereka tanpa izin.

Kadang orang membawa serta peliharaan mereka dan tak bisa dimungkiri Shiba inu memang menggemaskan. Sebaiknya Anda meminta izin sebelum mengambil gambar.

"Shashin wo totte mo ii desu ka?" (Bolehkah saya mengambil fotonya?)

Ada pula versi sederhananya "Shashin ii desu ka?" (Foto, oke?).


 

***

tags: #wisatawan #indonesia #pohon #sakura #etika

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI