Penyelenggaraan Mudik Gratis Diapresiasi, namun Masih Sisakan Sejumlah Persoalan 

Di balik segala keuntungannya, kata Djoko, program itu masih menyisakan masalah pengelolaan.

Minggu, 21 April 2024 | 13:24 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengevaluasi penyelenggaraan mudik gratis lebaran 2024 tahun ini. Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, mengapresiasi penyelenggaraan program mudik gratis yang dihelat sejumlah instansi pemerintah hingga badan usaha swasta/BUMN pada musim Lebaran 2024 lalu.

Berdasarkan catatannya, angkutan mudik dan balik gratis mampu meminimalisasi risiko kepadatan lalu lintas. Faktor keselamatan juga lebih terjamin, ada pengecekan kondisi kendaraan sebelum keberangkatan, termasuk pengemudinya.

BERITA TERKAIT:
Jelang Nataru, Kemenhub Gelar Mudik Gratis Jalur Darat
Nataru, Keselamatan Berwisata dan Mudik Gratis Kurang Tepat Sasaran
Jelang Nataru, Kemenhub Siapkan Mudik Gratis Kapasitas 38.772 Penumpang
Catatan Evaluasi Layanan Transportasi di Musim Lebaran 2024
Evaluasi Mudik Gratis, MTI Usul Ada Aplikasi Khusus

Di balik segala keuntungannya, kata Djoko, program itu masih menyisakan masalah pengelolaan. Dari hasil penelusuran, ada sebagian pemudik yang mendaftar angkutan gratis itu lebih pada satu penyelenggaran. Namun, akhirnya hanya satu penyelenggara yang dipilih.

"Yang kasih bingkisan paling banyak nanti yang dipilih (pemudik), sedangkan nama mereka yang sudah terdaftar tidak dapat digantikan. Ini memunculkan risiko pembatalan keberangkatan angkutan gratis," ujar Djoko dalam informasi yang disampaikan, Minggu (21/4/2024).

Menurut dia, masalah itu terjadi akibat banyak penyelenggara mudik gratis. Di satu sisi, pengawasan cukup ketat hanya dilakukan program yang diadakan pemerintah. Penyelenggara swasta cenderung minim pengawasan.

Untuk itu, ia menyarankan agar kelak para penyelenggara mudik gratis saling bersinergi. Setidaknya, sinergitas itu dapat ditunjukkan dalam urusan pendaftaran. Djoko menilai urusan itu sebaiknya dilakukan melalui satu kanal atau situs yang sama.

"Harus ada sanksi diberikan bagi pemudik yang sudah mendaftar kemudian membatalkan keberangkatan tanpa memberitahu. Supaya seminim mungkin bangku kosong ketika bus diberangkatkan," imbuh dia.

***

tags: #mudik gratis #evaluasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI