NTB Dapat Bantuan 5.100 Pompa Air untuk Fungsikan Lahan Kering

Rencananya, kami akan mendapatkan 8.261 unit pompa air, tetapi setelah diverifikasi, jumlahnya menjadi 5.100 unit,"

Minggu, 21 April 2024 | 23:22 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Mataram - Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan alokasi 5.100 unit pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menghidupkan lahan kering dan menangkap air hujan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, M. Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa alokasi 5.100 unit pompa air ini adalah hasil verifikasi dari total 8.261 unit yang awalnya direncanakan untuk NTB.

BERITA TERKAIT:
PLN Optimalkan Bendungan Pandanduri untuk Dorong Energi Bersih di Lombok
Polda NTB Panggil Dosen Terduga Pelaku Pelecehan Seksual untuk Pemeriksaan Lanjutan
Pemprov NTB Bangun Ekosistem Pariwisata Terhubung untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di NTB, Angin Kencang dan Hujan Lebat
Wilayah Sumbawa Diguncang Gempa Magnitudo 4,2

"Rencananya, kami akan mendapatkan 8.261 unit pompa air, tetapi setelah diverifikasi, jumlahnya menjadi 5.100 unit," jelasnya.

Taufik menjelaskan bahwa pompa air ini akan disalurkan kepada kelompok tani yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di NTB.

"Kementan memberikan dua jenis program, yakni program pompanisasi dengan bantuan mesin pompa air berukuran 2 inci dan program irigasi perpompaan dengan mesin pompa air berukuran 6 inci," tambah Taufik.

Untuk program irigasi perpompaan, kelompok tani yang mendapat bantuan akan menerima alokasi dana sebesar Rp112,8 juta. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan pompa, perpipaan, rumah pompa, dan bak penampung.

Sementara itu, NTB akan menerima alokasi sebanyak 153 unit untuk program irigasi perpompaan.

"Program irigasi perpompaan ini dikhususkan untuk lahan kering. Meskipun bersifat statis, lahan ini harus memiliki sumber air yang mengalir sepanjang tahun, seperti sungai," terangnya.

Taufik menegaskan bahwa program pompanisasi ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan adanya bantuan program pompanisasi ini, diharapkan produksi padi di NTB pada tahun 2024 dapat meningkat.

"Target produksi gabah kering giling (GKG) NTB pada tahun 2023 adalah 1,3 juta ton, dan realisasinya mencapai 1,5 juta ton. Untuk tahun 2024, target produksi GKG kami adalah 1,4 juta ton. Jumlah ini setara dengan 1 juta ton beras jika dikonversi," jelas Taufik.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa kebutuhan beras di NTB hanya sekitar 300-400 ribu ton. Dengan demikian, NTB memiliki surplus beras, yang kemudian dapat didistribusikan ke daerah lain.

***

tags: #ntb #kementerian pertanian #nusa tenggara barat #pompa air

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI