Nana Sudjana Kedepankan Pencegahan dan Pengembangan Teknologi dalam Penanganan Bencana

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 | 14:39 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Temanggung- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) penanggulangan bencana tahun 2024 di Hotel Pullman Grand Central, Bandung, Rabu (24/4/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Kementerian, BNPB, para gubernur, serta BPBD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

Pada tahun 2023 lalu, kata Nana Sudjana, kasus bencana masih cukup tinggi meskipun terjadi penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Termasuk kejadian bencana yang terjadi di Jawa Tengah. “Kejadian bencana dari tahun ke tahun masih terjadi. Ketika musim kemarau terjadi kebakaran, pada musim hujan terjadi bencana banjir, semuanya karena adanya perubahan iklim," ucapnya sesuai dengan arahan Wakil Presiden.

BERITA TERKAIT:
Nana Sudjana Lantik Amir Makhmud Jadi Pj Bupati Tegal
Ringankan Beban Wajib Pajak, Pemprov Jateng Beri Diskon PKB dan BBNKB
Kementan Target Jateng Produksi Padi 11,8 Juta Ton pada 2025, Nana Sudjana Sambut Positif
Nana Sudjana Harap Gedung Serbaguna Pepabri Jadi Sarana Membangun Persatuan
Pj Gubernur Jateng Inginkan Program Si-Manis Mart Direplikasi di Semua Daerah

Nana menambahkan dalam hal penanganan kebencanaan, prinsip pencegahan harus lebih dikedepankan. Pencegahan itu dapat dilakukan dengan dua cara; yaitu pemetaan lokasi rawan bencana dan meminimalisir kejadian bencana.

Model penanganan bencana, ujar Nana tidak lagi menggunakan cara konvensional, tetapi lebih mengarah pada pengembangan teknologi dan inovasi. Banyak contoh pengembangan teknologi dan inovasi terkait pencegahan dan penanganan bencana.

Di Jawa Tengah misalnya ada pengembangan teknologi pendeteksi dini kejadian bencana longsor. Teknologi tersebut dikembangkan oleh masyarakat dan BPBD kabupaten. Bahkan sudah dipraktikkan di tingkat desa di Kabupaten Banjarnegara.

"Kita juga bisa menggunakan rekayasa cuaca atau dikenal dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk cuaca ekstrem. Kemudian penanganan dengan water bombing juga akan lebih ditingkatkan (untuk kejadian kebakaran)," jelas Nana. 

Selain pengembangan teknologi, penanganan bencana juga dapat dilakukan dengan kembali menggalakkan penanaman dan perawatan pohon di lahan kritis. Selain itu, akan terus membentuk komunitas masyarakat tanggap bencana.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Indonesia. Masih banyak juga kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki indeks risiko bencana tinggi.

Hal ini menuntut penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif. Seluruh langkah dan rencana tanggap darurat juga harus mampu mengurangi dampak bencana bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. "Di sinilah setiap pemangku kepentingan pusat dan daerah dituntut berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna melindungi masyarakat dari risiko bencana,” kata dia. 

Menurut dia, upaya penurunan risiko bencana sudah sepatutnya menjadi salah satu indikator kinerja kepala daerah.

Ma'ruf Amin menekankan, bahwa tindakan preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif harus dieksekusi secara sinergi, serentak, aman, dan akurat. Kolaborasi bersama lintas sektor dan wilayah dalam penanggulangan bencana juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. 

"Pengembangan teknologi dan inovasi penanggulangan bencana dalam negeri perlu terus dioptimalkan,” kata dia. 

***

tags: #pj gubernur jawa tengah #nana sudjana #penanggulangan bencana #bpbd #bnpb

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI