Tradisi Bulan Syawal, Warga Kramat Kalicilik Semarang Ziarahi Makam Waliyullah

Orang alim itu walaupun beliau sudah meninggal tetap memberikan manfaat, tetap memberikan pelajaran kepada kita semua.

Senin, 29 April 2024 | 11:12 WIB - Budaya
Penulis: - . Editor: Hani

KUASAKATACOM, Semarang - Warga Kampung Kramat Kalicilik, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang melaksanakan kegiatan ziarah ke sejumlah makam Waliyullah, Minggu (28/4). 

Ketiga makam yang dikunjungi diantaranya, makam Syekh Jumadil Kubro, Kiai Sholeh Darat, Waliyullah Hasan Munadi dan Hasan Dipuro. ziarah ini diikuti sekitar 70 orang yang terdiri dari orangtua dan anak-anak. 

BERITA TERKAIT:
Heboh! Baru Sehari Dimakamkan, Kuburan Gadis di Purbalingga Dibongkar Orang Tak Dikenal
Tradisi Bulan Syawal, Warga Kramat Kalicilik Semarang Ziarahi Makam Waliyullah
Banjir Demak Dikaitkan Mitos Dua Ular Raksasa Sowan Makam Sunan Kalijaga, Benarkah Demikian?
Polisi Bongkar Makam Anak Artis Tamara Tyasmara
Legenda Makam Mbah Samud di Pemakaman Bergota Semarang, Wali yang Semasa Hidup Menyaru sebagai Gelandangan dan Kuli Panggul di Pasar Bulu 

Kegiatan ziarah ini merupakan agenda tahunan di bulan Syawal. Tujuannya mengajak warga untuk mengenal dan menghormati para Waliyullah, serta menjaga kerukunan antarwarga. ziarah ini diinisiasi oleh warga dan ketakmiran Yayasan Kramat Kalicilik.

Habib Rifki bin Al Aziz bin Shahab, pembina majelis mushola Nurul Kharomah menuturkan hikmah yang dicari dalam kegiatan ziarah ini yaitu mengajak menjadi orang yang pintar dan bermanfaat. 

"Hikmah yang kita cari, dengan kita mengenal, kita berjalan semacam ini. Tidak usah bicara tentang masalah yang gaib-gaib, tetapi kita bisa belajar. Orang alim itu walaupun beliau sudah meninggal tetap memberikan manfaat, tetap memberikan pelajaran kepada kita semua. Maka untuk itu, hikmahnya belajarlah yang pintar, bermanfaat kepada khalayak umum, walapun sudah meninggal tetap punya manfaat. Kita yang hidup-hidup harus malu, beliau yang sudah meninggal tapi tetap bawa manfaat daripada seperti kita yang hidup ini. Nah, ini hikmah yang ingat kita petik yang disitunya," tuturnya saat diwawancarai tim kuasakata.com pada Minggu (29/4).

Fauzan, ketua RT 02 RW 04 kampung Kramat Kalicilik menjelaskan mayarakat antusias mengikuti kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan tersebut.

"Alhmadulillah masyarakat beserta jamaah majelis sangat antusias, terutama ini masih menyambut bulan Syawal. Dan Alhamdulillah juga, kita masih diberikan kesempatan juga berziarah atau berkunjung ke pemandian yang katanya toyyiba ini," katanya.

Rencana kedepan agenda ziarah ini akan dijadikan sebagai kegiatan tahunan dengan berkomunikasi dan berkordinasi dengan para pimpinan dan jamaah.Kedepannya wisata religi ini akan mengarah ke Timur, seperti daerah Lasem, Kudus, dan Demak. 

"Kedepannya kita akan rute ke timur, Lasem, ke Kudus, ke Demak, sampai mungkin ke Sunan Bonang, Sunan Drajat insyaallah. Untuk harapan kedepan, kita tetep agenda ziarah akan koordinasi dengan beberapa jamaah, terutama warga sekitar. Yang kepingin atau mengethaui sejarah penyebaran Islam atau penyebaran apa di pulau Jawa," ujarnya. 

Rio, salah satu peserta ziarah berujar bahwa, merasa mendapatkan banyak ilmu. 

"Enak, mendapatkan banyak ilmu. Selalu itu, mendahulukan yang tua terlebih dahulu. Seru, ziarah Walisongo lah, semua Walisongo," pungkasnya. 

Setelah berkunjung ke tiga makam tersebut, warga melanjutkan kegiatan dengan makan bersama, lalu mandi di sendang Kalimah Toyyibah 'Air Karomah' di desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. 

*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman

***

tags: #makam #ziarah #semarang utara #waliyullah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI