Jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina, Hamas akan Gantung Senjata 

Ia memastikan bahwa pasukan bersenjata itu akan dibubarkan dan melebur menjadi partai politik jika langkah ini diambil. 

Senin, 29 April 2024 | 12:28 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Yerussalem - Seorang pejabat Hamas yaitu Khalil Al-Hayya berujar bahwa pihaknya siap gencatan senjata alias berdamai dengan Israel jika kemerdekaan Palestina diakui berdasarkan perbatasan pada 1967. 

Ia memastikan bahwa pasukan bersenjata itu akan dibubarkan dan melebur menjadi partai politik jika langkah ini diambil. 

BERITA TERKAIT:
Tentara Israel Gunakan Warga Palestina Usia 80 Tahun sebagai 'Perisai Manusia' di Gaza
Sedikitnya 4 Warga Palestina Tewas Karena Tembakan Tentara Israel di Gaza Meski Gencatan Senjata Sudah Berlaku
Inggris Tolak Usulan Trump untuk relokasi Warga Palestina
Hamas-Israel Gencatan Senjata, Sekjen PBB Harap Semua Pihak Patuhi Kesepakatan Tersebut
Gencatan Senjata Tercapai, Ratusan Ribu Warga Gaza Memungkinkan Kembali ke Puing-puing Rumah Mereka

“Semua pengalaman kelompok-kelompok yang melawan penjajah, ketika mereka merdeka dan mendapatkan hak-haknya dan negaranya, apa yang dilakukan kekuatan-kekuatan ini? Mereka menjadi partai politik, dan kekuatan tempur pelindungnya menjadi tentara nasional,” katanya, dilansir Jerussalem Post, Kamis (25/4/2024).

Ia menekankan bahwa pernyataannya ini merupakan sikap sementara dari Hamas, hingga warga Palestina benar-benar mempertahankan hak-hak mereka atas seluruh tanahnya.

Pernyataan Khalil muncul di tengah situasi ketika upaya mediasi yang dilakukan di Doha, Qatar, kini menemui jalan buntu.

Dilansir Times of Israel, Rabu, Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, mengatakan negosiasi anatara Hamas dan Israel telah terhenti.

Keputusan Hamas seolah memberi penekanan bahwa mereka ingin tetap melanjutkan negosiasi. Khalil bahkan mengatakan bahwa pihaknya siap bergabung dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) jika kesepakatan antara Israel dan Hamas benar-benar diambil.

Hamas tertarik untuk menerima negara Palestina yang berdaulat penuh di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan kembalinya pengungsi Palestina sesuai dengan keputusan internasional," katanya.

Al-Hayya menolak upaya Israel untuk memberantas Hamas, namun ia berbicara tentang potensi gencatan senjata segera. 

Belum ada pernyataan dari pemerintah Israel terkait hal itu.

Dilansir Al Jazeera, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah menyatakan penolakannya terhadap kemerdekaan negara Palestina.

Isu kemerdekaan Palestina diserukan oleh sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Namun langkah tersebut tetap saja ditolak. 

Netanyahu berniat menghancurkan Hamas secara total dan memperoleh kendali atas Jalur Gaza demi mencapai keamanan sejati versinya.

Konflik di Gaza kini masih terus berlangsung. Fokus serangan kini difokuskan di wilayah Rafah, Gaza Selatan. 

Hingga saat ini, lebih dari 74 ribu warga Palestina tewas akibat konflik Tersebut. Jutaan lainnya dalam kondisi kritis akibat krisis kemanusiaan yang terjadi.

***

tags: #israel #kemerdekaan #palestina #hamas

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI