Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto.

Ketua DPRD Jateng Dorong Pemerintah Stabilkan Harga Bahan Pokok Pasca Idulfitri

Selain beras, harga telur juga saat ini mengalami penurunan. Yaitu dari harga Rp 30 ribu saat Idul Fitri, kini menurun menjadi Rp 28 ribu per kilogram.

Selasa, 30 April 2024 | 13:21 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Solo- Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok pasca Hari Raya Idulfitri. Harga kebutuhan pokok seperti beras dan telur saat ini mulai turun dan cenderung stabil. 

Harga sejumlah bahan pokok tersebut sempat naik tinggi saat bulan Ramadan dan Lebaran lalu.

BERITA TERKAIT:
Sepyo Achanto Minta Kamtibmas di Kab Magelang Terus Dijaga
Smartfren Catat Peningkatan Akses Internet Lebih dari 28% Selama Ramadan dan Lebaran 2024 
Ketua DPRD Jateng Dorong Pemerintah Stabilkan Harga Bahan Pokok Pasca Idulfitri
Idulfitri dalam Perspektif Global
Ribuan Orang Ikuti Larungan Pesta Lomban di Jepara

Harga beras saat ini, ungkap Sumanto mulai turun karena sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah panen raya. Dengan adanya panen raya, beras di pasaran tak lagi langka dan kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.

Sumanto mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dialog bertema "Bersinergi Menjaga Kestabilan Sosial dan Ekonomi Pasca Idulfitri" di Studio TA Radio, Solo, belum lama ini. "Harga beras ini ditentukan oleh pasar. Kecenderungannya kemarin harga beras naik dan langka. Sekarang sudah turun karena sudah panen raya," katanya. 

Harga beras di sejumlah wilayah yang dulu meroket hingga Rp18 ribu, ucap Sumanto kini menjadi Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Menurutnya, harga beras yang tinggi tersebut juga membuat para petani mengalami keuntungan yang lumayan. 

"Petani sempat untung karena harga gabah kering panen dulu mencapai Rp 8.000 per kilogram. Sekarang sudah Rp 5.000 sampai Rp 5.500 per kilogram," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Meski begitu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar itu menyebut turunnya harga beras tidak begitu mempengaruhi permintaan masyarakat. Sebab saat ini kebutuhan masyarakat sudah tak setinggi saat Ramadhan dan Idulfitri lalu. Sebagian masyarakat juga masih memiliki stok beras di rumah masing-masing.

Selain beras, harga telur juga saat ini mengalami penurunan. Yaitu dari harga Rp 30 ribu saat Idulfitri, kini menurun menjadi Rp 28 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, kenaikan harga kebutuhan primer sangat berpengaruh bagi masyarakat. Kebutuhan primer seperti beras, telur, dan daging selama ini harganya ditentukan oleh mekanisme pasar. Namun, untuk kebutuhan pangan lainnya yang sifatnya sekunder sebenarnya bisa disiasati agar tak terlalu memberatkan masyarakat.

Ia mencontohkan, naiknya harga cabai yang kerap mempengaruhi inflasi suatu daerah. Padahal cabai bukanlah kebutuhan pangan primer. Masyarakat bisa mensiasatinya dengan menanam cabai di rumah untuk sekedar memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebagian besar masyarakat menyukai masakan dengan citarasa pedas.

"Cabai sebenarnya bisa nanam sendiri. Cukup dua atau tiga pot di rumah cukup. Harga cabai ini mempengaruhi inflasi, kadang sekilo bisa Rp 100 ribu. Saya menyarankan tanam sendiri di rumah untuk membantu menstabilkan harga dan agar masyarakat tak terlalu terpengaruh harga yang mahal," paparnya.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mendorong masyarakat lebih pandai menerapkan manajemen diri dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama dalam momen-momen tertentu.  

"Sebagian produk yang biasa kita beli sebenarnya bisa kita produksi sendiri. Contohnya cabai tadi. Sehingga, menjaga kestabilan harga merupakan tugas pemerintah. Sedangkan kita sebagai konsumen bisa mensiasati dalam menghadapi kenaikan harga," ujarnya. (adv)

***

tags: #idulfitri #sumanto #ketua dprd jawa tengah #harga bahan pokok

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI