Gara-gara Barang Impor, Indonesia Defisit Rp30 Triliun

"Sayangnya, ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor

Selasa, 07 Mei 2024 | 14:37 WIB - Ekonomi
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Sektor perdagangan mengalami defisit hingga Rp30 triliun. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo. Menurutnya ini menjadi keprihatinan. Perangkat teknologi dan alat komunikasi yang dipakai di Indonesia masih didominasi barang-barang impor

"Sayangnya, ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari Rp 30 triliun," kata Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

BERITA TERKAIT:
Mahfud MD: Keputusan Jokowi Sah Walau Ijazahnya Terbukti Palsu
Vicky Prasetyo Temui Jokowi di Solo, Bahas Evaluasi Pilkada dan Politik
Prabowo Pimpin Parade Senja di Akmil Magelang, Didampingi SBY dan Jokowi
Komisi B DPRD Kota Semarang Soroti Efisiensi Anggaran: Jangan Sampai Merugikan Masyarakat
PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby sebagai Kader Partai

"Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat. Ini data yang saya peroleh yang dari RRT, itu ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat, sangat jauh sekali," sambungnya.

Dia juga menceritakan soal pertemuannya dengan CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella dalam satu bulan terakhir. Dalam pertemuan ini, Jokowi menekankan bahwa Indonesia tak boleh menjadi penonton saja dalam teknologi.

"Ini saya tekankan terus hal yang sama bahwa kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar dan kita harus jadi pemain menjadi produsen," ujarnya.

Jokowi juga menerima laporan bahwa dari 320 perangkat yang diproduksi Apple, Indonesia hanya mendapat dua supplier saja. Sedangkan, Filipina mendapatkan 17 supplier, Malaysia 19 supplier, Thailand 24 supplier, dan Vietnam 72 supplier.

"Padahal kalau di ASEAN, GDP kita paling besar. 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia tapi untuk supplier kita tadi hanya dua," jelas Jokowi.

Dia menuturkan hal ini sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah. Untuk itu, Jokowi ingin agar kemampuan industri teknologi dalam negeri ditingkatkan agar Indonesia bisa menjadi pemain kunci di sektor teknologi global.

"Saya tekankan, kita tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi saja. Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global dan tentu saja ini harus ada keberanian harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan," tutur Jokowi.


 

***

tags: #jokowi #presiden joko widodo #defisit #barang impor

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI