Jokowi Curhat Galau Soal Harga Beras, Pilih di Pihak Petani atau Emak-emak
Menurutnya, pemerintah berada dalam situasi yang rumit dalam menjaga keseimbangan tersebut.
Senin, 13 Mei 2024 | 13:47 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah sering menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan harga beras. Ia mengakui bahwa sering kali mendapat protes baik dari petani maupun masyarakat umum ketika melakukan kunjungan lapangan.
"Menjaga harga beras bukanlah tugas yang mudah. Ketika harganya tinggi, masyarakat, terutama ibu-ibu, pasti mengeluh, tetapi petani merasa senang karena harga naik. Namun, jika harga bisa diturunkan dengan mengimpor lebih banyak beras agar harganya terjangkau, maka petani akan mengalami kerugian," ujar Jokowi di Kompleks Pergudangan Bulog Laende, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, pada Senin (13/5/2024).
BERITA TERKAIT:
Mahfud MD: Keputusan Jokowi Sah Walau Ijazahnya Terbukti Palsu
Vicky Prasetyo Temui Jokowi di Solo, Bahas Evaluasi Pilkada dan Politik
Prabowo Pimpin Parade Senja di Akmil Magelang, Didampingi SBY dan Jokowi
Komisi B DPRD Kota Semarang Soroti Efisiensi Anggaran: Jangan Sampai Merugikan Masyarakat
PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby sebagai Kader Partai
Menurutnya, pemerintah berada dalam situasi yang rumit dalam menjaga keseimbangan tersebut.
"Pemerintah seringkali berada dalam situasi yang tidak mudah untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat dan petani merasa puas. Ketika saya berkunjung ke pasar, sering kali ditanya tentang kenaikan harga beras. Namun, ketika bertemu dengan petani di desa, mereka mengucapkan terima kasih karena harga beras dan gabah mereka tinggi," tambah Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia masih melakukan impor beras untuk menjaga keseimbangan harga. Hal ini terutama karena tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang mencapai 280 juta orang.
"Namun demikian, kebutuhan kita masih belum terpenuhi sepenuhnya. Sebagian kecil saja, kurang dari 5% tidak dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sehingga kita harus mengimpor dari negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Pakistan. Mengingat populasi kita yang mencapai 280 juta orang, ini tentu bukanlah tugas yang mudah," ungkap Jokowi.
***tags: #jokowi #harga #beras #petani #ibu-ibu
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

PN Lumajang Vonis Tiga Terdakwa Penanam Ganja di Lereng Semeru 20 Tahun Penjara
30 April 2025

Polisi Geledah Rumah Predator Seks Jepara, Temukan Kondom dan Barang Bukti Lain
30 April 2025

Kemenag Gelar Sertifikasi dan Uji Kompetensi Amil Zakat
30 April 2025

Purna Tugas, 101 PNS di Pemkot Semarang Terima SK Pensiun
30 April 2025

Pasar China Dorong Lonjakan Ekspor Wine Australia, Nilai Capai 2,64 Miliar Dolar
30 April 2025

Ahmad Luthfi : Pariwisata Jateng Harus Go Internasional
30 April 2025

Soto Vaganza hingga Semarang Night Carnival Siap Meriahkan Hari Jadi Kota Semarang
30 April 2025

Omoda C3 dan C7 Resmi Diluncurkan, Tawarkan Desain Futuristik dan Teknologi Canggih
30 April 2025

Kemenkum Jateng Gelar Sosialisasi Pedoman IRH untuk Pemda
30 April 2025