Rokok Mahal, Budaya Melinting Tembakau Mulai Menjamur di Perkotaan
Masyarakat kota beralih dari rokok konvensional ke ngelinting tembakau karena harga rokok mahal.
Kamis, 16 Mei 2024 | 14:44 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Jika dulu budaya melinting tembakau hanya ada di pedesaan, kini hal tersebut mulai merambah ke perkotaan, salah satunya di Semarang, Jawa Tengah. Fenomena itu terjadi dikarenakan harga rokok konvensional terus merangkak naik.
Merebaknya budaya melinting ditandai dengan menjamurnya toko tembakau di Kota Lumpia tersebut. Salah satunya toko tembakau yang terletak di Samboro, Kota Semarang , yang menjual berbagai macam tembakau seperti Temanggungan, Boyolali, Kebumen, Madura, dan Jember.
BERITA TERKAIT:
BC Semarang Beri Fasilitas Tidak Dipungut Cukai, 6 Juta Batang Rokok Diekspor ke Malaysia
Pelanggar Larangan Merokok di Kawasan Malioboro akan Disanski Maksimal Rp7,5 Juta
Pengamat: Biaya Layanan Jantung Mahal, Harusnya Pajak Rokok Masuk BPJS
Jumlah Perokok Indonesia Tinggi karena Harganya Murah
Cukai Sumbang Rp230 T untuk APBN, Pemkab Blora Ajak Warga Awasi Peredaran Rokok Ilegal
Selain itu, toko ini juga menjual tembakau yang sudah dicampur dengan rasa-rasa seperti mangga es, stroberi, dan kopi. Tembakau-tembaku tersebut didatangkan apabila stok toko habis. Selain tembakau, toko ini juga menyediakan garet dan cengkeh sebagai bahan pelengkap lintingan.
Di toko ini, tembakau yang dicampur dengan varian rasa dijual dengan harga Rp20.000-25.000 rupiah setiap onsnya, sedangkan tembakau original, seperti Temanggungan di jual Rp55.000 per ons, dan Boyolali Rp35.000 per ons.
Paijo, salah satu pedagang tembakau, menuturkan bahwa masyarakat kota beralih dari rokok konvensional ke melinting tembakau karena harga rokok mahal.
"Lha gimana rokok mahal, terus melinting (tembakau) lebih hemat, lebih murah sih. Lebih irit ini sih, daripada beli yang bungkusan. Kalau rokok lintingan kan bisa lebih banyak. Misal rokok bungkusan itu, paling 12 tok isinya. Kalau yang inikan, bisa lebih dari 12. Makanya lebih hemat. Agak mahal menurut saya, makanya lari ngelinting sendiri," tuturnya saat diwawancarai tim kuasakata.com pada Kamis (16/5/2024).
Dalam menikmati tembakau, kata dia, setiap orang punya selera masing-masing. Selain itu, rasa dan harga mempengaruhi konsumsi tembakau.
Kedepannya, ia berharap toko tembakau yang dikelolanya makin maju dan lengkap.
"Maju dan lebih komplit," pungkasnya.
*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman
***tags: #rokok #mahal #toko tembakau #melinting tembakau
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Presiden Prabowo Uji Coba Drone Pertanian, Optimistis Lahan Rawa Jadi Lumbung Pangan
23 April 2025

KemenPPPA Gandeng Baznas Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan
23 April 2025

Sekolah Rakyat Dinilai Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan
23 April 2025

Denza D9 Geser Dominasi Alphard dan Vellfire di Segmen MPV Premium Indonesia
23 April 2025

Dorong Mahasiswa Kuasai Data Science, Himmatisi USM Gelar Workshop
23 April 2025

Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Kota Malang Bertambah
23 April 2025

Program BMD Bantu Pelaku UMKM Tingkatkan Pendapatan
23 April 2025

Buka Rakernis Densus 88, Kapolri Kunjungi Stan Usaha Eks Napi Teroris
23 April 2025

Intel PHK 20 Persen Karyawan, Restrukturisasi Besar Dimulai di Bawah CEO Baru
23 April 2025

Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin
23 April 2025