Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour

study tour merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, dan oleh karena itu tidak seharusnya dilarang.

Rabu, 22 Mei 2024 | 16:32 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Demak – Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak menolak kebijakan larangan study tour yang diumumkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah. Ketua PGSI Demak, Noor Salim, menegaskan pentingnya menjaga kelancaran pariwisata di Demak.

Menurutnya, study tour merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, dan oleh karena itu tidak seharusnya dilarang.

BERITA TERKAIT:
Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour
Ngeri! 2.000 Pelajar di Demak Sudah Main Judi Online 

"Melarang study tour sama saja dengan menolak untuk melaksanakan proyek profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Kurikulum Merdeka," ungkap Salim di Kantor Dinas Wisata Demak, pada Selasa (21/5/2024) sore.

Dia menambahkan bahwa PGSI menolak keras larangan study tour, terutama bagi siswa tingkat SLTA.

"Bagi kami, melarang study tour adalah tindakan menolak, dan oleh karena itu PGSI tidak setuju dengan kebijakan tersebut," tegasnya.

Meskipun demikian, Salim menekankan pentingnya memastikan bahwa study tour dilakukan dengan menggunakan kendaraan bus yang telah lolos uji KIR dan bekerja sama dengan biro wisata yang terdaftar di Dinas Pariwisata.

Dia mencontohkan insiden kecelakaan yang terjadi di SMK Lingga Kencana, Subang, yang disebabkan oleh penggunaan bus yang tidak memenuhi standar keselamatan.

"Kecelakaan di Subang disebabkan oleh kondisi bus yang tidak memadai. Kita tidak boleh mengorbankan kualitas hanya untuk mencari harga yang lebih murah," jelasnya.

"Kami sudah mengajukan permintaan kepada Dinas Perhubungan untuk memastikan bahwa bus-bus yang digunakan telah lolos uji KIR, dan kami dapat memastikan aksesibilitasnya," tambahnya.

Salim juga setuju dengan dilakukannya study tour lokal untuk siswa tingkat TK, namun ia berpendapat bahwa untuk siswa tingkat SLTA, lebih baik dilakukan di luar daerah.

"Tidak masalah jika study tour lokal dilakukan oleh siswa TK, namun untuk siswa SLTA, sebaiknya dilakukan di luar daerah, dengan catatan kami dapat memastikan keamanan dan kualitas kendaraan yang digunakan," pungkasnya.

***

tags: #persatuan guru seluruh indonesia #kabupaten demak #larangan #study tour #dinas pendidikan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI