Di WWF Bali 2024, Nana Sudjana: Pemprov Jateng Teken Kerja Sama dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education

Peningkatan kapasitas SDM akan mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya air.

Kamis, 23 Mei 2024 | 15:14 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Netherlands di sela acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali, Kamis (23/5/2024). 

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, penekanan dalam kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pegawai Pemprov Jateng, dalam hal penanganan ataupun pengelolaan air. 

BERITA TERKAIT:
Pemprov Jateng Fasilitasi Pemulangan 49 Korban TPPO
Sekda Jawa Tengah: Progres Pengukuran Invervensi Serentak Pencegahan Stunting di Jateng Capai 99,98 persen
BNNP Jateng Gelar Peringatan HANI 2024 Tingkat Jawa Tengah
Nana Sudjana: Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Jateng Sudah Capai 1,4 Juta Orang
Nana Sudjana Bakal Tindak Tegas ASN Jateng yang Langgar Netralitas pada Pilkada

“Pengelolaan air ini, khususnya terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti banjir, rob, dan kekeringan,” ucap Nana usai melakukan penandatanganan. 

Kerja sama tersebut, dipandang Nana, diperlukan karena hingga kini Jawa Tengah masih mengalami masalah pengelolaan air. Masalah yang kerap terjadi antara lain banjir, kekeringan pada musim kemarau, hingga rob di pesisir pantai utara Jawa. Pada musim kemarau tahun 2023, sebanyak 32 kabupaten/kota dilaporkan mengalami kekeringan. Sehingga, Pemprov Jateng menyalurkan sebanyak 33.060.300 liter air bersih.

Nana menambahkan ia sengaja memilih UNESCO-IHE Institute for Water Education  sebagai mitra kerjasama, karena merupakan salah satu lembaga pendidikan sektor air internasional di bawah UNESCO dan Pemerintah Belanda. 

Apalagi UNESCO-IHE terbukti telah memperkuat upaya-upaya yang dilakukan perguruan-perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian, dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga-tenaga profesional di sektor air.

“Sebenarnya Pemprov Jateng sudah pernah menjalin kerjasama pada tahun 2016-2021. Pada kesempatan WWF ke-10 ini, kebetulan Mr Eddy Moors selaku Rektor  UNESCO-IHE Institute For Water Education Netherlands juga hadir sini, sehingga kami manfaatkan untuk menjalin kerjasama kembali, dan alhamdulillah hari ini bisa melakukan penandatanganan Letter of Intent,” kata Nana. 

Dikatakan Nana, setelah penandatanganan kerja sama tersebut, tindak lanjutnya  adalah melakukan pertemuan kedua belah pihak. Dari pihak UNESCO bisa ke Semarang atau Pemprov Jateng yang ke Belanda. 

Pada kerja sama ini, fokus yang akan digarap adalah mengenai  peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), yang mencakup: Pengembangan sistem polder dan perlindungan pesisir,  pengelolaan sanitasi dan air minum aman, pengelolaan limbah cair dan padat, adaptasi dan ketahanan perkotaan di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah, dan  pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah. 

“Dengan adanya kerjasama ini kita harapkan kapasitas SDM di Pemprov Jateng terus meningkat,” kata Nana.

Peningkatan kapasitas SDM, lanjutnya, akan mampu mengelola sumber daya air dengan baik, sehingga bisa mengatasi masalah-masalah banjir, kekeringan, maupun rob. 

Meskipun demikian, lanjut Nana, penanganan masalah-masalah tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemprov Jateng sendiri, tapi butuh kolaborasi dengan berbagai pihak. 

***

tags: #pemprov jateng #unesco #sumber daya manusia #nana sudjana

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI