Kompatibilitas Islam dan Nilai-nilai Kebangsaan
Dr. Husain juga mengutip perkataan KH. Hasyim Asy'ari yang mengatakan "Cinta tanah air bagian dari iman".
Kamis, 23 Mei 2024 | 23:50 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Saat ini sangat penting mencari tahu bagaimana corak keislaman yang ada di Indonesia, yang unik dengan corak budaya Nusantara dan kompatibel dengan nilai-nilai kebangsaan. Demikian disampaikan KH. Dr. Fakhruddin, MAg. dalam Seminar Nasional yang bertema "Agama dan Kebangsaan: Kompatibilitas Islam dan Nilai-Nilai Kebangsaan", di Pondok Pesantren Misbahul Falah, Kabupaten Bekasi.
Acara diselenggarakan oleh Program Studi Falsafah dan Agama dan PGSI Universitas Paramadina bekerjasama dengan Pondok Pesantren Misbahul Falah Kabupaten Bekasi, Rabu (22/05/2024).
BERITA TERKAIT:
Isi Diskusi di Universitas Paramadina, Rosan Roeslani Tekankan Pentingnya Investasi Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Paramadina Menorehkan Prestasi Internasional: Raih Juara 4 di IDeA 2025 di Malaysia
Universitas Paramadina dan LP3ES Gelar Diskusi Terkait 100 Hari Pemerintahan Prabowo
Paramadina Adakan Diskusi Peran Sentral Tiongkok dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia dan Malaysia
Peran Teknologi dalam Membentuk Realitas Politik
Dr. Sunaryo, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Paramadina dalam sambutannya menitipkan pesan kepada para santri untuk terus memberikan maslahat pada lingkungan sekitar.
"Sebagai santri kita semua paham bahwa menjadi seorang muslim memiliki kewajiban untuk memberikan maslahat dan manfaat bagi lingkungan sekitar. Universitas Paramadina juga mengambil peran dengan memberikan kesempatan beasiswa bagi para Santri, sehingga terbuka kesempatan berinteraksi dan mengambil inspirasi dari para tokoh intelektual Islam dan tokoh nasional," ungkapnya dalam keterangan resmi Universitas Paramadina, Kamis (23/5).
Ketua Program studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, Dr. Taufik Hidayatulloh memaparkan ragam diaspora latar belakang mahasiswa. "Agama Islam memberikan pengaruh yang sangat besar pada nilai-nilai kebangsaan. Para pejuang kemerdekaan Indonesia didorong oleh ajaran Islam sehingga kemudian memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Maka itu nilai-nilai keislaman sangat kompatibel dengan nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Narasumber lainnya Dr. Husain Heriyanto membuka paparan dengan mengajukan pertanyaan tentang mengapa ajaran Islam tetap relevan?. "Ajaran Islam selalu relevan dengan isu-isu kontekstual pada zamannya. Ajaran Islam selalu mendorong para penganutnya untuk selalu memiliki semangat dalam menimba ilmu dan mencari hikmah," katanya.
Dr. Husain juga mengutip perkataan KH. Hasyim Asy'ari yang mengatakan "Cinta tanah air bagian dari iman". "Faidah dari hidup berbangsa dan bernegara menurut Al-Qur'an adalah suatu kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain. Hal ini sejalan dengan dalil Al-Qur'an di surat Al-A'raf yang menyatakan bahwa keberagaman bukan suatu hambatan, melainkan sebagai kesempatan untuk saling mengenal dan memperkuat ikatan. Maka itu nilai-nilai kebangsaan menjadi suatu hal yang relevan dan kompatibel dengan ajaran keislaman," Jelasnya.
***tags: #universitas paramadina #islam #lppm #muslim
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Pemkab Boyolali Serukan Program Homepimpah, Gerakan Pilah Olah Sampah dari Rumah
17 Juli 2025

Film Horor "Panggilan dari Kubur" Siap Tayang di Bioskop 14 Agustus
16 Juli 2025

Indonesia Peringkat Pertama Klasemen Grup A
16 Juli 2025

Liverpool Incar Ollie Watkins dari Aston Villa
16 Juli 2025

Presiden Trump Tetapkan Tarif Impor AS 19 Persen untuk Indonesia
16 Juli 2025

Perampok Ini Nekat Bunuh dan Bawa Mobil Korban karena Kecanduan Judi Online
16 Juli 2025

Aston Villa Dapatkan Marco Bizot dari Stade Brestois
16 Juli 2025

Museum Bruce Lee di Hong Kong Terpaksa Ditutup karena Masalah Keuangan
16 Juli 2025

Serial "Harry Potter" HBO Mulai Diproduksi untuk Tayang 2027
16 Juli 2025

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Trotoar Tanah Abang, Diduga Korban Pembunuhan
16 Juli 2025