Didorong Kyai Khos, Iqbal Bejeu Ambil Formulir Cabup-cawabup Jepara di DPD PDIP Jateng

KUASAKATACOM, Semarang- CEO PT Bongkotan Jati Utama (operator bus Bejeu) Muhammad Iqbal bin Tosin, mengambil formulir pendaftaran calon bupati- wakil bupati Kabupaten Jepara, di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Panti Marhen), Kota Semarang, Senin (27/5/2024).

Iqbal mengaku kedatangannya tersebut untuk mendaftar calon bupati Kabupaten Jepara. "Dalam rangka pengambilan formulir untuk melaksanakan tahapan-tahapan yang harus kita lalui, berusaha untuk mengikuti kompetisi pencalonan bupati khususnya Jepara," ucapnya, Senin (27/5).

BERITA TERKAIT:
Dilantik Jadi Anggota DPRD Brebes, Sry Heri Pasaribu Resmi Gantikan Sukirso di Fraksi PDI Perjuangan
Perayaan Bulan Bung Karno Tahun Ini Berlangsung Meriah dan Antusiame Peserta Sangat Tinggi
Peringati Bulan Bung Karno, DPD PDIP Jateng Lakukan Bakti Sosial ke Sejumlah Panti Asuhan di Semarang
Peringati IdulAdha, PDIP Jateng Sembelih 11 Sapi dan 25 Kambing
Ribuan Peserta Ramaikan Megawati Run, Mbak Agustin: Ini Persembahan Kami untuk Ketum PDIP

Saat dihadapan panitia pendaftaran, Iqbal mengatakan dirinya maju sebagai cabup-cawabup Jepara karena adanya dorongan dari masyarakat. "Jadi memang dorongan yang sudah masuk ke kami dari masyarakat transportasi ataupun dari teman-teman yang bergerak dibidang keagamaan. Sehingga kalau saya meminjam istilah Gus Dur itu, ada empat kyai khos yang meminta ke kami untuk harus maju (Cabup-cawabup). Ya sudah, nah ini bentuk tanggungjawab kami atas kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami untuk melakukan tahapan-tahapan (Pilkada) yang harus dilalui," jelasnya.

Saat ditanya awak media apakah dirinya siap bila rekomendasi yang keluar sebagai calon wakil bupati, dengan lugas dirinya menjawab semuanya itu akan dikomunikasikan. "Itu semua kan komunikasi dan memang harus dibangun. Soalnya di sini mungkin sudah saatnya melakukan komunikasi dan kolaborasi. Membangun sebuah daerahkan semunya itu harus diperlukan, apapun itu komunikasi antar partai dan internal partai harus dilakukan," ujarnya.

Iqbal mengatakan dirinya agak terlambat mendaftarkan diri lewat DPC PDIP Jepara, oleh itu dirinya mengambil formulir di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, pada hari ini. "Saya agak telat, bagaimana ya karena kearifan lokal di Jepara. Kalau boleh meminjam bahasanya Gus Dur, dawuh dari kyai khos di Jepara memang kami harus ikut berkompetisi pemilihan bupati tahun ini," ujarnya.

Selain mengambil formulir di PDIP, Iqbal mengaku sudah mendaftar di DPC PPP dan Golkar Kabupaten Jepara.

Iqbal mengungkapkan background nya dia saat ini merupakan Ketua Organda Jepara dan Ketua Relawan Ndaru Kabupaten Jepara. Ndaru memiliki afiliasi ke Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan. "Dan saat ini memang, dorongan-dorongan itulah (dukungan maju Pilkada Jepara), yang membawa kami sampai di sini (mengambil formulir ke DPD PDIP Jateng," 

Bila nanti dapat tiket maju ke Pilkada Jepara, Iqbal berniat mengembalikan tagline Jepara Kota Ukir. "Saya harus bisa mengembalikan tagline Jepara waktu itu kan Jepara Kota Ukir kok tiba-tiba menjadi Jepara Mempesona, nah ini yang harus kita kembalikan soalnya brand itu mahal," ucapnya. 

Iqbal mengingatkan Jepara sudah dikenal sebagai kota ukir itu sudah lama, bahkan sejak zaman Ratu Kalinyamat. "Kalau kita melihat survei pendapatan masyarakat Jepara tertinggi masih di sektor kayu, itu harus kita angkat. Kalau intuisi, semangat, dan kreatifitas dari masyarakat itu kita bangkitkan itu akan luar biasa," ungkapnya.
 
"Tahun 1898, Mbah Kartini (RA Kartini) itu sudah bikin pameran ukir di Den Haag. Itu kan luar biasa, padahal Mbah Kartini belum pernah sampai sana. Harusnya itu yang diangkat untuk mengembalikan kejayaan Jepara," imbuhnya.
  
Iqbal juga ingin meningkatkan kunjungan pariwisata di Jepara khususnya untuk wisata religi, bila terpilih jadi Bupati Jepara. Meskipun ia memahami membangun pariwisata di Jepara tidak bisa disamakan dengan membangun seperti di Bali. "Kalau melihat kearifan lokal di Jepara ini masih unsur keagamannya tinggi jadi alangkah baiknya kita dorong ke pariwisata religi," bebernya.

Selain itu, Iqbal ingin mengangkat sektor industri di Kabupaten Jepara. "Kalau memang ada kekuatan dan didukung oleh pemerintah daerah, perihal tata ruang harus diperbaiki. Kalau kami menyikapi perihal industri seharusnya dibikin cluster. Jadi permodalan yang diatas Rp50 miliar itu harus di kawasan industri khusus atau kawasan ekonomi khusus. Kalau Rp50 miliar ke bawah, boleh di mana saja," pungkasnya.