Tewaskan 45 Orang di Rafah lewat Serangan Udara, PM Israel Netanyahu: Itu Kecelakaan Tragis

serangan mematikan di kamp pengungsi di Rafah adalah "kecelakaan tragis" dan pemerintahannya sedang menyelidikinya.

Rabu, 29 Mei 2024 | 10:25 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Rafah - Serangan udara dilakukan Israel terhadap Rafah (28/5). Dalam kejadian ini 45 orang tewas. Sebagian korban tewas adalah para wanita dan anak-anak. 

Pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia. Mereka juga menyatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena banyak yang menderita luka bakar parah.

BERITA TERKAIT:
Pemerintahan Israel Pecah, Menteri Kabinet Netanyahu Resign 
Biden Ungkap Rencana Gencatan Senjata, Israel Tetap Serang Rafah
Tewaskan 45 Orang di Rafah lewat Serangan Udara, PM Israel Netanyahu: Itu Kecelakaan Tragis
Setelah Tewaskan 25.000 Orang, Israel Ajukan Gencatan Senjata Dua Bulan 
Warga Israel Desak Netanyahu Dijebloskan ke Penjara 

Laporan dari Kantor Berita Anodolu, serangan Israel pada Minggu (26/05/2024) berlangsung di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan.

Pesawat Israel menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut, kata kantor media, seraya menambahkan bahwa rudal dan bom seberat 2.000 pon (907 kilogram) telah digunakan.

Militer Israel mengklaim bahwa serangan mereka berdasarkan "data intelijen yang tepat," dan mengklaim telah menewaskan kepala staf Hamas. Serangan ini terjadi setelah delapan roket ditembakkan ke arah Israel dari kawasan Rafah, yang merupakan pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir serangan Israel ke Gaza.

Serangan ini tetap berlangsung meskipun ada keputusan pengadilan tinggi PBB (ICJ) pada Jumat yang memerintahkan Israel untuk berhenti. Namun, Israel belum memberikan lampu hijau untuk mengikuti keputusan tersebut. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan pernyataan bahwa serangan mematikan di kamp pengungsi di Rafah adalah "kecelakaan tragis" dan pemerintahannya sedang menyelidikinya.

"Di Rafah, kami mengevakuasi satu juta warga yang tidak terlibat dan, meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, sebuah kecelakaan tragis terjadi kemarin," kata Netanyahu kepada parlemen Knesset dikutip Selasa, 28 Mei 2024.

***

tags: #benjamin netanyahu #israel #rafah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI