FAO Mendukung Kerja Sama Baru Kementan dan Universitas Gadjah Mada untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Zoonosis Melalui Perguruan Tinggi

“Kenapa pengembangan KIE terkait zoonosis ini dilakukan melalui dunia pendidikan? Hal ini karena sebagai langkah kesiapsiagaan kami dalam menghadapi zoonosis

Sabtu, 01 Juni 2024 | 20:13 WIB - Didaktika
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Yogyakarta - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Jumat (31/5/2024), menandatangani Perjanjian Kerjasama Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Penyadaran Masyarakat terhadap Zoonosis pada Tingkat Pendidikan Tinggi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Kolaborasi dua tahun ini didukung penuh oleh Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melalui pendanaan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). 

BERITA TERKAIT:
FAO Mendukung Kerja Sama Baru Kementan dan Universitas Gadjah Mada untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Zoonosis Melalui Perguruan Tinggi
Desanya Terdampak Pembangunan Bendungan Karangnongko, Lima Kades di Blora Konsultasi ke UGM 
Ingin RUU Perampasan Aset Koruptor Segera Disahkan, Ganjar: Ini Tuntutan Masyarakat
Alumni UGM Inisiasi Gerakan Kaos Rakyat untuk Dukung Ganjar
Abigail Manurung "Mbak Bercyandya" UGM Ternyata Enek Dengar Suara Sendiri: Kalian Muak, Apalagi Aku

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap zoonosis di tingkat universitas dan pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menjadi langkah signifikan menuju pembangunan masyarakat yang siap menghadapi ancaman zoonosis dan memiliki pemahaman akan zoonosis.

Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa memulai upaya memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sejak dini dan memastikan keterlibatan lintas sektor sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan respons masyarakat secara efektif terhadap ancaman zoonosis. 

“Kenapa pengembangan KIE terkait zoonosis ini dilakukan melalui dunia pendidikan? Hal ini karena sebagai langkah kesiapsiagaan kami dalam menghadapi zoonosis yang kian hari perlu diwaspadai. Dan melalui dunia pendidikan, kita mampu menyentuh anak-anak didik dan juga masyarakat pada saat mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat atau pada saat mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” jelas Syamsul.

Pada kesempatan yang sama, Teguh Budipitojo, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama tersebut. 

“Kemitraan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa kami tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dan praktik baik yang akan membantu pengendalian penyakit zoonosis,” kata Teguh. 

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam kerja sama ini, Universitas Gadjah Mada akan menyelenggarakan kegiatan penyempurnaan materi zoonosis dan pengabdian kepada masyarakat terkait kesadaran zoonosis kepada komunitas akademik dan masyarakat.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menyoroti pentingnya penanganan penyakit zoonosis secara global melalui kolaborasi yang inovatif. 

"Dengan mengedukasi calon dokter hewan dan masyarakat tentang zoonosis, kami mengambil pendekatan proaktif untuk mencegah dan mengelola potensi wabah. Kemitraan ini merupakan model kolaborasi One Health, yang menunjukkan bagaimana pemangku kepentingan terkait dari berbagai disiplin ilmu dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan kesehatan global," kata Aryal. FAO terus berkomitmen untuk mendukung kemitraan seperti ini.

Ke depannya, perjanjian ini juga akan memfasilitasi implementasi program kesadaran zoonosis dan pertukaran data dan informasi antara Kementerian Pertanian, FAO, dan Universitas Gadjah Mada di bidang penyakit zoonosis. Melalui upaya bersama di bidang pendidikan, penelitian, dan keterlibatan masyarakat, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang pada sektor kesehatan masyarakat di Indonesia dan sekitarnya.
 

***

tags: #ugm #kementerian pertanian #universitas gadjah mada

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI