Polisi Dalami Kasus Kekerasan di Ponpes Kudus, Tangan Santri Melepuh Dicelupkan Air Mendidih 

"Yang melapor baru satu, tapi dari informasi yang kami dapat korban tidak hanya satu," tuturnya.

Senin, 10 Juni 2024 | 16:34 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Kudus - Aparat Polres Kudus mengusut kasus Kekerasan fisik yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Kudus. Dalam kasus ini seorang santri menjadi korban hingga menyebabkan tangannya melepuh. 

Korban seorang laki-laki berinisial A berusia 16 tahun, diketahui tangan korban melepuh usai dihukum oleh pihak pondok pesantren. Berawal dari korban ketahuan merokok, bersama teman-temannya. Kemudian korban bersama temannya diberikan sangsi untuk memasukkan tangannya ke air panas.

BERITA TERKAIT:
Kemenag Segera Buka Program Beasiswa bagi 1.000 Santri
Asyik Renang di Kali, Seorang Santri Tewas Tenggelam
Petugas Ponpes di Kudus Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Kekerasan Santri
Polisi Dalami Kasus Kekerasan di Ponpes Kudus, Tangan Santri Melepuh Dicelupkan Air Mendidih 
Santri di Kudus Dianiaya karena Ketahuan Merokok, Tangan Dicelup ke Air Mendidih hingga Melepuh

Akibatnya santri tersebut telah menjalani perawatan di rumah sakit di Kabupaten Pati selama sepuluh hari, lantaran kondisi tangannya melepuh. Wakapolres Kudus, Kompol Satya Adi Nugraha mengatakan pihaknya telah menerima aduan dari korban dugaan kekerasan di pondok pesantren itu. 

"Yang melapor baru satu, tapi dari informasi yang kami dapat korban tidak hanya satu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus diduga mengalami Kekerasan fisik setelah menjadi korban penganiayaan. 

Diduga tidak hanya satu santri yang mendapatkan hukuman, tetapi mencapai belasan anak.

Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kabupaten Kudus, Haniah, menyebut pihaknya menerima aduan terkait kasus tersebut.

Aduan diterima dari orangtua korban pada Kamis (6/6).

“Kejadiannya sebenarnya Senin (27/5) pukul 21.00. Korban berinisial AA, siswa kelas X madrasah aliyah (MA). Jumat (7/6) ini sudah membaik dan diperbolehkan rawat jalan,” jelasnya.

Ia mengkonfirmasi bahwa peristiwa tersebut bermula saat korban dan teman-temannya ketahuan merokok.

Korban kemudian diberi hukuman dengan mencelupkan tangannya ke air.

“Mereka bilang airnya hangat, tapi sampai melepuh seperti itu. Menurut ibunya, tangan korban tebal karena sering membantu memasak. Kalau lukanya sampai seperti itu, mungkin airnya benar-benar panas,” tambahnya.

Haniah juga menyebut saat melihat hasil operasi, kulit tangan korban harus dikelupas semua. Ketika ia memantau kondisi korban, lukanya masih basah.

Ia khawatir luka tersebut akan menjadi permanen.

***

tags: #santri #kudus #pondok pesantren #kekerasan fisik

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI