Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat 84 Orang

Jemaah haji mulai diberangkatkan dari hotel ke Arafah mulai 14 Juni mendatang.

Rabu, 12 Juni 2024 | 10:27 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Makkah - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Juru Bicaranya, Anna Hasbie melaporkan bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat yakni 84 orang

“Sampai hari ini, tercatat ada 84 jemaah yang wafat di Arab Saudi, baik Jeddah, Madinah, maupun Makkah,” tuturnya dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu.

BERITA TERKAIT:
PPIH Fasilitasi Jemaah Sakit KKHI Ziarah ke Nabawi
Hingga Awal Juli, Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Mencapai 336 Orang
Kemenag Buka Kemungkinan Haji Pasien KKHI Dipulangkan Lebih Awal
Bupati Kebumen dan Forkopimda Sambut Kepulangan Jemaah Haji
Innalillahi, Seorang Haji asal Trenggalek Wafat usai Thowaf di Tanah Suci

Seluruh jemaah haji Indonesia saat ini, kata dia, sudah berada di Makkah Al-Mukarramah. Mereka tengah bersiap untuk menyambut rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna.

"Jemaah akan mulai diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada 14 Juni 2024,” lanjutnya.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab menambahkan, Kementerian Agama sejak awal terus berupaya mengoptimalkan serapan kuota haji. Salah satu pendekatannya adalah mempercepat dimulainya proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Pada saat bersamaan, Kemenag juga membuka pelunasan bagi jemaah dengan status cadangan.

Pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler dibuka dalam dua tahap. Tahap pertama, dibuka sejak 10 Januari sampai 12 Februari 2024. Tahap ini kemudian diperpanjang hingga 23 Februari 2024. Tahap kedua dibuka dari 13 – 26 Maret 2024. Saat itu baru 194.744 jemaah reguler yang melakukan pelunasan, sehingga pelunasan diperpanjang pada 1 – 5 April 2024.

Sampai 5 April, ada 196.272 kuota yang terlunasi, terdiri atas 194.285 jemaah haji reguler, 1.484 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 503 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Artinya, masih ada 17.048 kuota jemaah haji reguler. Namun, tercatat ada 26.689 jemaah yang juga sudah melunasi dengan status cadangan. “Jadi bahkan sudah melebihi sisa kuota yang ada,” tegas Saiful Mujab.

Upaya lain untuk memaksimalkan serapan kuota pada tahun ini, kata Saiful Mujab, adalah mempercepat proses pemvisaan. Sampai penutupan proses pemvisaan, 7 Juni 2024, tercatat ada 215.535 visa yang telah diterbitkan. Jumlah ini melebihi kuota jemaah haji reguler, sebanyak 213.320. Kenapa? Kata Saiful, karena dalam prosesnya, ada jemaah yang sudah melunasi tapi tidak jadi berangkat karena beragam alasan, misalnya wafat, sakit, atau karena alasan lainnya.

“Jadi proses pemvisaan lebih dari 100% kuota jemaah. Ini terjadi karena ada proses batal ganti. Jemaah yang awalnya sudah melunasi lalu batal berangkat, bahkan ketika sudah terbit visanya, sehingga mereka digantikan oleh jemaah yang sudah melunasi dalam status cadangan. Ini bisa dilakukan selama secara waktu masih memungkinkan dan proses pemvisaan belum ditutup,” tegas Saiful.

“Ada sisa 45 kuota karena secara waktu, saat info pembatalan keberangkatan jemaah yang bersangkutan disampaikan, sudah tidak mungkin lagi dilakukan proses pemvisaan bagi jemaah yang akan menggantikan karena sudah ditutup,” sambungnya.

“Ada beragam alasan pembatalan keberangkatan, mulai dari wafat, hamil, dan mayoritas adalah sakit. Sebagian besar dari mereka bahkan sudah di asrama haji, saat dilakukan pemeriksaan akhir ternyata kondisinya sedang sakit dan dinyatakan tidak layak terbang. Keberangkatan mereka tertunda hingga musim haji mendatang,” tandasnya

***

tags: #jemaah haji #wafat #makkah #madinah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI