Belasan Sapi di Jepara Terserang PMK Jelang Idul Kurban 

"Menghitung sejak Januari 2024, terdapat total 32 kasus, dengan 13 ekor masih aktif.

Kamis, 13 Juni 2024 | 17:37 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jepara - Sebanyak 13 ekor sapi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Jumlah kasus ini mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk meningkatkan upaya pemberian disinfeksi dan multivitamin.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Mudhofir, menyajikan data dari bulan Januari hingga 10 Juni 2024, menunjukkan bahwa telah terjadi 32 kasus PMK.

BERITA TERKAIT:
Beternak Itu Menyenangkan. Begini Kiat Praktisi Hewan untuk Peternak Pemula
Insiden Sapi Kurban Ngamuk di Bandar Lampung, Tendang Warga hingga Muntah Darah
Nahas! Terjerat Tali Pengikatnya, Sapi Kurban di Rembang Mati Sebelum Disembelih 
Ini Dia Sapi Termahal di Dunia, Harganya Tembus Rp65 Miliar
Rayakan Idul Adha Bersama, Gereja Katedral Kurban Sapi ke Masjid Istiqlal 

"Menghitung sejak Januari 2024, terdapat total 32 kasus, dengan 13 ekor masih aktif. Dari jumlah tersebut, 8 ekor berhasil sembuh, 2 ekor meninggal, dan 9 ekor harus dipotong secara paksa," ujar Mudhofir pada hari Rabu, 12 Juni 2024.

Mudhofir melaporkan bahwa dari 13 kasus aktif PMK, 3 ekor terdapat di Desa Pendem, Kecamatan Kembang, dan 1 ekor di Desa Jlegong, Kecamatan Keling. Selanjutnya, 4 ekor tercatat di Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri, dan 1 ekor di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo. Terakhir, 4 ekor terinfeksi di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji.

"Kami telah mengambil langkah-langkah penanganan. Dari 13 kasus kemarin, kami sudah memulai pemulihan pada sapi-sapi yang berada di Kecamatan Kembang. Mereka sudah mendapat pola makan yang sesuai, namun luka-luka pada mulut dan kaki mereka masih belum sembuh sepenuhnya. Kami tetap memantau kondisi mereka dengan cermat," tambahnya.

Mudhofir menegaskan bahwa sapi yang terkena PMK tidak boleh dibiarkan meninggalkan kandang selama proses penyembuhan. Untuk menghindari penyebaran lebih lanjut, DKPP telah menugaskan 6 petugas kesehatan hewan di setiap pasar di Mayong dan Bangsri.

"Kami memiliki 6 petugas yang siap bekerja penuh pada pagi hari, dengan tambahan 6 orang dari dinas. Setiap pasar dijaga oleh sekitar 8 petugas," jelasnya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dengan petugas di lapangan terkait dengan persebaran PMK. Selain itu, pihaknya juga melakukan screening di pasar hewan.

"Tingkat kepanikan sudah berkurang, tidak sebesar dua tahun yang lalu saat kasus ini marak. Kami terus melakukan upaya edukasi kepada masyarakat dari tahun ke tahun," tandasnya.

DKPP telah memulai langkah-langkah intensif dalam pemberian multivitamin dan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut dari PMK.

***

tags: #sapi #jepara #pmk #dinas ketahanan pangan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI