SYL Akui Terima Rp30 Juta per Bulan dari Kementan untuk Kebutuhan Rumah Tangga

KUASAKATACOM, Jakarta – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengakui bahwa istrinya, Ayunsri Harahap, menerima uang bulanan sebesar Rp30 juta dari Kementerian Pertanian (Kementan), yang diklarifikasi sebagai bagian dari Anggaran Rumah Tangga (ART) pribadi mereka.

Pada sidang lanjutan terkait perkara gratifikasi dan pemerasan yang melibatkan SYL dan lainnya, Ketua Majelis Hakim, Rianto Adam Pontoh, menanyakan tentang dana yang diterima Ayunsri, termasuk uang harian dan bulanan dari Kementan. Syahrul mengkonfirmasi bahwa uang tersebut merupakan bagian dari kebutuhan rumah tangga mereka.

BERITA TERKAIT:
SYL Dijatuhi Pidana Penjara 15 Tahun dan Denda Rp500 Juta
SYL Akui Terima Rp30 Juta per Bulan dari Kementan untuk Kebutuhan Rumah Tangga
SYL Sebut Tindakannya Menarik Uang dari Bawahan di Kementan adalah Perintah Presiden Jokowi
Usut Kasus Dugaan Pemerasan Firli, Polisi Kembali Periksa SYL
SYL Klaim Berkontribusi Rp2,4 Triliun per Tahun Selama Menjabat Mentan

"Pada waktu itu, Bu Menteri, apakah istri Anda menerima uang bulanan? Apakah Anda mengetahuinya?" tanya Pontoh di ruang sidang PN Tipikor Jakarta Pusat, pada Senin (24/6/2024).

"Uang itu adalah untuk keperluan rumah tangga, termasuk kontribusi Dharma Wanita," ungkap Syahrul sebagai saksi utama dalam sidang tersebut.

Pontoh melanjutkan pertanyaannya untuk memastikan pemahaman tentang jumlah yang diterima Ayunsri. "Dari Rp15 juta sampai Rp30 juta, apakah Anda mengetahuinya?" tanya Pontoh.

"Ya, Yang Mulia," jawab SYL.

Syahrul menjelaskan bahwa penerimaan uang bulanan oleh Ayunsri adalah hal yang rutin dan wajar. Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, istri nya telah menerima tunjangan yang setara.

"Sumber dana tersebut dari kantor saya, sudah termasuk dalam anggaran rumah tangga," jelas SYL.

"Apakah menurut Anda itu legal?" tanya Pontoh.

"Saya yakin, Yang Mulia, karena hal ini sudah berlangsung saat saya menjadi gubernur dan wakil gubernur," tutup Syahrul Yasin Limpo.

Dalam konteks ini, klarifikasi tersebut memberikan pemahaman lebih lanjut tentang aspek finansial yang terlibat dalam kehidupan pribadi pejabat publik dan bagaimana hal tersebut dianggap oleh mereka sebagai bagian dari pengelolaan rumah tangga.