Hadiri Harkernas ke 31, Menko PMK Sampaikan Pentingnya Sensus untuk Pencegahan Stunting
Hasil sensus nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk menangani stunting kedepannya.
Sabtu, 29 Juni 2024 | 14:12 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy hadir dalam puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di lapangan Simpanglima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/6/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Walikota Semarang, Heverita Gunariyanti Rahayu, Ketua BKKBN Nasional, Hasto Wardoyo, Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
BERITA TERKAIT:
Menko PMK Respon Mahasiswi Undip Bunuh Diri: Di Kedokteran Pasti Berlaku Senioritas
Pastikan Layanan Berjalan Baik, Menko PMK Tinjau Hotel Jemaah Haji Indonesia di Madinah
Menko PMK Legalkan Pinjol kepada Mahasiswa untuk Ringankan Bayar Kuliah
Hadiri Harkernas ke 31, Menko PMK Sampaikan Pentingnya Sensus untuk Pencegahan Stunting
Menko PMK Tanggapi Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto: Pengaruh Judi Online Sangat Parah
Pada kesempatan itu, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa hasil sensus nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk menangani stunting kedepannya.
"Ya, kemarin target itu kita maksimalkan. Kemarin kami telah menyampaikan, nanti kita lihat di tahun 2035 seperti apa. Sehingga kita harap mereka 100 persen itulah yang kita itulah yang kita jadikan selain SKI juga hasil sensus ini. Sehingga kita jadikan titik tolak untuk merancang menangani stunting kedepan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa terdapat dua cara tepat untuk mengatasi stunting berstandar nasional.
"Strategi yang paling tepat untuk mengatasi stunting memang tetap mengikuti standar nasional, itu ada dua. Yang pertama bagaimana kita mengintervensi bahwa, sensitif dan mengintervensi faktor spesifik. Saya kira dua-duanya harus diperlukan dijalankan. Secara khusus kita strategi yang paling efisien adalah menjawab sistem cepat sehingga kita tahu pertama warga yang beresiko tinggi stunting yang mana, kedua yang stunting yang mana. Itu secara khusus. Kemudian ibu hamil, pra nikah, itu menjadi bagian yang penting untuk mencegah lahirnya stunting," ungkapnya.
Ada tiga faktor penting dalam prosedur akurasi. Pertama yaitu alat berupa antropometri. Kedua, tenaga yang berasal dari kader BKKBN yang sudah terlatih dalam menggunakan alat dan paham dalam menetapkan angka-angka sebagai pengukuran. Ketiga, pencapaian yang terukur.
*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman
***tags: #menko pmk #harganas #sensus
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Sukses Dorong Kreativitas Generasi Muda, Gojek Ambassador Hadir Kembali di 2024
15 Oktober 2024
Jokowi Tunjuk Herindra sebagai Kepala BIN, Gantikan Budi Gunawan
15 Oktober 2024
Jokowi Berhentikan Kepala BIN Budi Gunawan
15 Oktober 2024
Kata Masyarakat soal TLJ Semarang: Memadai namun Banyak Tantangan
15 Oktober 2024
Harga Bawang di Pasar Johar Semarang Mengalami Fluktuasi Menjelang Akhir Tahun
15 Oktober 2024
Kasus Mahasiswi PPDS Undip Bunuh Diri, Polda Jateng akan Tetapkan Tersangka
15 Oktober 2024
Pemuda Medan Hilang Tersapu Ombak di Pantai Kedung Tumpang, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian
15 Oktober 2024
Pemuda Suruh Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya
15 Oktober 2024
Panen Raya Hasil Pertanian Lapas Terbuka Kendal, Terong Hijau Jadi Bintang Utama
15 Oktober 2024
Ikadin Jateng-Unwahas Semarang Gelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat
15 Oktober 2024