Sempat Dikecam, Festival Kuliner Solo Digelar dengan Pembatasan
"Setelah ada petunjuk dari Pemkot Solo, aparat setempat dan tokoh masyarakat ada diskusi memang diperbolehkan untuk buka," kata Vero.
Jumat, 05 Juli 2024 | 14:49 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Solo - festival kuliner nonhalal rencananya akan digelar Solo Paragon Mall Kota Solo. Beberapa waktu lalu kegiatan kuliner ini sempat mendapat kecaman dari beberapa pihak namun penyelenggara akhirnya memutuskan kegiatan tetap digelar meski dengan beberapa catatan.
Event kuliner yang diikuti 34 peserta dari berbagai daerah di Indonesia itu berlangsung dari 3 hingga 7 Juli 2024. Menurut Chief Marketing Communication Solo Paragon Mal Veronica Lahji mengatakan, festival dibuka kembali pada Kamis (4/7/2024) siang dengan berbagai catatan dan pembatasan.
BERITA TERKAIT:
Dorong Festival Kuliner UMKM di 35 Kabupaten/Kota, Ahmad Luthfi Ajak Peran Zilenial
September Ini, The Park Semarang Hadirkan Akrobat Udara Cirque De Lune dan Festival Kuliner Legendaris
Soal Festival Kuliner non Halal Solo, Gibran Pasang Badan
Sempat Dikecam, Festival Kuliner Solo Digelar dengan Pembatasan
Peringati Hari Pariwisata Dunia, Pemkab Boyolali Gelar Festival Kuliner dan Ekonomi Kreatif
"Setelah ada petunjuk dari Pemkot Solo, aparat setempat dan tokoh masyarakat ada diskusi memang diperbolehkan untuk buka," kata Vero.
Ia menambahkan, catatan yang harus dipatuhi panitia adalah menutup sekeliling venue festival menggunakan kain hitam dan hanya ada beberapa pintu masuk serta dijaga petugas keamanan mal.
Pada kegiatan itu ada petugas keamanan yang bertugas men-screening pengunjung.
"Sehingga mereka yang berhijab akan tidak diizinkan untuk masuk," ungkapnya.
Sebelumnya kegiatan kuliner ini sempat mendapat kecaman dari beberapa pihak. Salah satunya dari Dewan Syariah Kota Surakarta (SDKS).
Staf Humas DSKS Endro Sudarsono pihaknya mengimbau umat Islam tidak ikut dalam festival tersebut. Pihaknya menyoroti spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar. Selain itu, Endro menyebut seharusnya spanduk dibuat terbatas dan tidak terlalu vulgar.
"Karena warga masyarakat resah, karena terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang makanan dari yang nonmuslim juga kita hargai. Karena tidak boleh memaksakan kehendak, maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," kata Endro, dilansir detikJateng, Kamis (4/7/2024).
Kedatangannya itu pun sebagai bentuk imbauan kepada masyarakat muslim agar tidak ikut dalam festival kuliner nonhalal tersebut. Selain itu, ia meminta Pemkot Solo agar lebih selektif memberikan izin.
***tags: #festival kuliner #non halal #solo
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Setelah Indonesia, Giliran Malaysia Bantai Brunei Darussalam 7-1
19 Juli 2025

Pemain Timnas Indonesia Ivar Jenner Masuk Tim Utama FC Utrecht
19 Juli 2025

Ibu dan Anak Nekat Jadi Kurir Narkoba, Kini Terancam 20 Tahun Penjara
19 Juli 2025

Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Menang Tipis 1-0
19 Juli 2025

Jarah Warung Kelontong, Dua Pelaku Tawuran Ini Dibekuk Polisi
19 Juli 2025

Praktik Harmoni Indonesia Layak Ditunjukkan ke Dunia
19 Juli 2025

Bank Jateng-Pemkot Magelang Percepat Penyaluran 20.000 KPR FLPP untuk MBR
19 Juli 2025

Bupati Sragen Resmikan Bangsal Baru dan Layanan HD RSUD Gemolong
19 Juli 2025

Diresmikan Kapolri, 28 SPPG Diharapkan Penuhi 96.000 Penerima Manfaat
18 Juli 2025

Menag dan Gubernur Sultra Bahas Rencana Pendirian Asrama Haji
18 Juli 2025