UNAIR Mengangkat Kembali Prof BUS sebagai Dekan FK
Prof Nasih juga menekankan bahwa UNAIR tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di lingkungan akademik.
Rabu, 10 Juli 2024 | 11:09 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Surabaya– Setelah beberapa kali melangsungkan dialog baik langsung maupun tidak langsung, Selasa (9/7/2024) pagi, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) menyampaikan surat permohonan maaf. Surat tersebut diterima dengan baik oleh Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr M Nasih SE MT Ak. Surat itulah yang menjadi dasar pengangkatan kembali Prof BUS (sapaan akrab Budi Santoso) sebagai Dekan, bukan lantaran viral atau desakan pihak tertentu.
Permohonan maaf tersebut ditegaskan lagi oleh Prof BUS saat konferensi pers, Selasa (9/7/2024) sore, di teras Masjid Ulul Azmi, Kampus MERR-C UNAIR selepas salat asar berjamaah.
BERITA TERKAIT:
Menilik Kreativitas Gen Z dalam Aksi Demonstrasi
Pakar Sosiologi UNAIR Ini Soroti Manfaat Distribusi Smart TV ke Sekolah Pelosok Negeri
Hindari Potensi Kecurangan, UNAIR Terapkan Teknologi Face Recognition dalam PKKMB
Fasilitasi Bimbingan Gratis Masuk PTN, Mahasiswa FIB UNAIR Gagas Platform REDUKA
Kedokteran FIKKIA UNAIR Lakukan Pengecekan Kesehatan Pendaki Ijen
“Alhamdulillah semua sudah berakhir. Saya pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saat itu, saya bermaksud mewakili diri pribadi, namun ternyata ada kelalaian saya sehingga menggunakan nama institusi. Alhamdulillah semua sudah selesai dan saya serahkan kembali semuanya pada Pak Rektor,” ucap Prof BUS.
Prof Nasih dalam kesempatan yang sama, juga menyampaikan bahwa per tanggal 10 Juli 2024 esok (hari ini), Prof BUS secara resmi dapat kembali menjabat sebagai Dekan FK. “Mulai besok, Prof BUS bisa ngantor kembali,” tuturnya.
Menurut Prof Nasih, yang terpenting saat ini adalah adanya titik temu dari permasalahan tersebut. Ke depan, kemajuan serta capaian di UNAIR akan menjadi fokus bersama dua sahabat karib itu. “Beliau ini adalah sahabat saya. Yang paling penting adalah ke depannya kita fokus untuk UNAIR yang kita cintai bersama-sama,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof Nasih juga menekankan bahwa UNAIR tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di lingkungan akademik. UNAIR, kata dia, memiliki mimbar akademik yang bisa menjadi sarana para civitas academica untuk menelurkan gagasan dan pendapatnya sesuai kepakaran dan pada tempat yang semestinya.
“Ada namanya mimbar akademik. Kita harus tahu posisinya sebagai apa kita. Sebagai PNS? Pejabat PTN? Dekan PTN? atau akademisi. Jangan lupa UNAIR setahun punya 3.500 publikasi yang itu adalah kebebasan dari akademisi kami. Mengkritisi Pemerintah boleh silakan, asal pada tempatnya,” ujarnya.
tags: #universitas airlangga #fakultas kedokteran #dekan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
OJK Cabut Izin Usaha PT Crowde di Jakarta
12 November 2025
KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 540.136 Penumpang KA di Oktober 2025
12 November 2025
KAI Buka Pemesanan Tiket Nataru secara Bertahap
12 November 2025
Hari Pahlawan, Telkomsel Gelar Operasi Katarak untuk Veteran dan Keluarganya di Surabaya
12 November 2025
Edit Foto Siswi-Alumni Sekolah Negeri di Semarang, Chiko Jadi Tersangka
12 November 2025
Paduan Suara Unwahas Semarang Raih Dua Medali Emas di MCE ICF Kuala Lumpur
12 November 2025
DPRD Dorong Pemkot Semarang Bangun Jembatan Metro 2 Tembalang yang Hancur Terseret Banjir
12 November 2025
Dorong Budaya Inovasi, UNNES Berikan Penghargaan Melalui Innovation Award 2025
12 November 2025

