Wabup Kendal Soroti Pernikahan Dini Jadi Faktor Utama Stunting

Pada tahun 2023, sebanyak 300 anak memutuskan untuk menikah dini, yang kemudian berkontribusi pada peningkatan angka stunting di Kendal.

Rabu, 10 Juli 2024 | 21:30 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Kendal – Ketua tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Kendal, Windu Suko Basuki, menyoroti pernikahan dini sebagai faktor utama dalam masalah stunting di daerah tersebut.

Pada tahun 2023, sebanyak 300 anak memutuskan untuk menikah dini, yang kemudian berkontribusi pada peningkatan angka stunting di Kendal.

BERITA TERKAIT:
Guru Les Mandarin di Magelung Kendal Ditemukan Meninggal, Diduga Bunuh Diri 
Tersenggol Truk Boks, Siswi SMK di Kendal Tewas Saat Berangkat Sekolah 
260 KK di Kendal Terdampak Kekeringan, Butuh Air Bersih
Suami di Kendal Pingsan karena Tak Kuat Gendong Sang Istri Ketika Lomba Agustusan
Dinkes Kendal Ajak Siswi Rutin Minum Tablet Tambah Darah

Pada tahun 2022, tingkat stunting di Kendal mencapai 17,5 persen, namun naik menjadi 22,4 persen pada tahun 2023. "Salah satu penyebab utamanya adalah tingginya kasus pernikahan dini," ungkap Windu.

Windu berharap bahwa upaya penurunan angka stunting akan intensif dilakukan tahun ini.

"Semoga tahun ini bisa turun, sedang fokus pada penanganan yang lebih intensif," katanya.

Lebih lanjut, Windu menekankan pentingnya peran orangtua dalam membimbing anak-anak mereka untuk tidak terburu-buru dalam melangsungkan pernikahan. "Calon ibu seharusnya belum siap untuk melahirkan, tapi sudah harus menghadapi kehamilan," tambahnya, disampaikan oleh Wakil Bupati Kendal.

Menyikapi hal ini, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menunjukkan bahwa Kendal berada di posisi tengah-tengah di antara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal prevalensi stunting.

"Wonosobo memiliki tingkat tertinggi, sementara angka stunting terendah tercatat di Demak," jelasnya.

***

tags: #kendal #wakil bupati #stunting #pernikahan dini

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI