Gus Men: Indonesia Salah Satu contoh Terbaik dalam Bangun Dialog Agama dan Peradaban
Di mata Gus Men, Grend Syekh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmed Thayyeb adalah salah satu tokoh agama yang paling konsisten mengkampanyekan dialog antaragama dan peradaban.
Kamis, 11 Juli 2024 | 09:30 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Indonesia adalah salah satu contoh terbaik dalam membangun dialog agama dan peradaban. Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Penyambutan Antar-Iman dan Antar-peradaban bagi Kunjungan Imam Besar Al Azhar di Indonesia.
Acara tersebut digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
BERITA TERKAIT:
Menag Nasaruddin Umar Bagikan Takjil untuk Masyarakat
Kepala Daerah Diminta Jaga Kerukunan Umat Beragama
Jelang Ramadan, Menag Nasaruddin Umar Ajak Doakan Keluarga yang Sudah Wafat
Menag Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
Menag Sampaikan Apresinya Terhadap Peran Ponpes Bangun Bangsa
Gus Men, sapaan akrab Menag, mengawali sambutannya dengan menyampaikan salam enam agama. Menurut Gus Men, salam itu merupakan bagian dari cara Indonesia merawat kerukunan.
"Indonesia adalah salah satu contoh best practice dalam membangun dialog antaragama dan peradaban. Di tengah keragaman agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu), aliran kepercayaan, suku, ras dan golongan, bangsa ini dapat hidup berdampingan, penuh harmoni," ucap Gus Men, dalam keterangan resminya, Rabu (10/7).
Dunia saat ini, katanya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Konflik antarnegara, konflik antaragama, bahkan intra agama masih kerap terjadi. Di antara sebab konflik tersebut adalah tidak adanya kesalingan antarkomponen; tidak saling memahami, tidak saling mengerti, dan tidak saling mencintai.
Ia menambahkan salah satu cara terbaik untuk mencegah konflik tersebut, adalah dengan membangun dialog antaragama dan dialog antarperadaban. Tentu yang didialogkan adalah persoalan-persoalan kemanusiaan dan peradaban. Isu-isu universal seperti keadilan, kesetaraan, perdamaian, ekologi, dan keberlangsungan bumi menjadi kalimatun sawa’ yang dapat mempertemukan berbagai komponen masyarakat, pengikut agama dan bangsa," paparnya.
"Perdamaian, keselamatan, dan cinta adalah inti ajaran agama-agama. Dalam Islam, Nabi Muhammad menekankan pentingnya ifsy?’ as-sal?m (menebar salam perdamaian). Dalam Kristen dikenal ajaran cinta kasih. Dalam Hindu diajarkan konsep Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, dan Catur Paramita. Dalam Buddha dikenal konsep Dhamma yang mengajarkan tentang keselamatan dalam kebenaran universal. Dan dalam Konghuchu diajarkan 4 Watak Sejati yang harus dibina oleh setiap umat manusia, salah satunya adalah Ren yang berati cinta kasih," sebut Menag.
"Ajaran luhur agama-agama seperti ini mari kita jadikan sebagai nilai sekaligus spirit untuk berdialog antarsesama, sehingga cita-cita kita semua untuk mewujudkan perdamaian dunia bisa terwujud," sambungnya.
Apresiasi Grand Syekh
Menag Yaqut menyampaikan salam takzim dan apresiasi atas kehadiran Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb, di Indonesia. Ini adalah kunjungan ketiga kalinya, setelah tahun 2016 dan 2018. Baru kali ini dalam sejarah hubungan Indonesia-Mesir, Grand Syekh Al-Azhar berkenan melakukan lawatan hingga tiga kali ke Indonesia.
"Ini menunjukkan kecintaan beliau kepada Indonesia. Bangsa dengan populasi muslim terbesar. Bangsa dengan jumlah pengikut agama dan aliran kepercayaan terakbar. Bangsa yang berbhinneka tunggal ika dan plural, tapi berhasil membangun kehidupan yang rukun dan tenteram," ujar Gus Men.
Di mata Gus Men, Grend Syekh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmed Thayyeb adalah salah satu tokoh agama yang paling konsisten mengkampanyekan dialog antaragama dan peradaban, untuk mewujudkan perdamaian dunia. Salah satu kontribusi penting beliau dalam membangun dialog itu adalah terwujudnya Piagam Persaudaraan Kemanusiaan (Watsiqah al-Ukh?wah
al-Ins?n?yah) yang ditandatangani GSA bersama Paus Fransiskus pada 4 Februari 2019.
"Inti dari piagam tersebut adalah mengajak seluruh umat manusia hidup berdampingan dengan berpegang pada nilai-nilai perdamaian, saling pengertian, kesetaraan, persaudaraan, hidup berdampingan, kebijaksanaan, keadilan, dan cinta," papar Gus Men.
"Terima kasih atas kehadiran Grand Syekh yang ketiga kali di Indonesia. Kami semua, warga bangsa Indonesia, selalu merindukan dan menanti kunjungan Syekh berikutnya. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membimbing umat untuk mewujudkan peradaban dunia yang aman, tenteram dan damai. Amin," harapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Grand Syekh Al-Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, Rois 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais 'Aam KH Afifuddin Muhajir, Katib 'Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf, para tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan aliran kepercayaan. Hadir juga, ribuan Nahdliyyin dan umat dari berbagai agama.
***tags: #menteri agama #nahdlatul ulama #peradaban #grend syekh al azhar
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Selandia Baru Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Kaledonia Baru
24 Maret 2025

Pemprov Jateng Hapuskan Pokok Pajak dan Denda Pada PKB
24 Maret 2025

BPI Danantara Resmi Perkenalkan Jajaran Direksi dan Dewan Penasihat
24 Maret 2025

Kemenperin Usulkan Moratorium Ekspor Kelapa Akibat Kelangkaan dan Harga Mahal
24 Maret 2025

Ahmad Luthfi Pastikan Perusahaan Bayar THR Karyawan
24 Maret 2025

Pemotor di Sleman Tewas Usai Tabrak Truk yang Mogok di Jalan Babarsari
24 Maret 2025

Polres Jaktim Tepis Isu Polisi Tangkap Mahasiswa dan Minta Tebusan Rp12 Juta
24 Maret 2025

Warga Jember Dikejutkan Ular King Kobra Masuk Rumah saat Sahur
24 Maret 2025

7 Deretan Film Yang Siap Temani Lebaranmu di Bioskop
24 Maret 2025

Bupati Sukoharjo Monitoring Penyaluran THR Dua Perusahaan di Grogol
24 Maret 2025