BMKG Perkirakan Hari Ini Sejumlah Kota Besar Cerah Berawan

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, sebelumnya menegaskan fenomena hujan deras di musim kemarau yang terjadi belakangan ini bukanlah anomali iklim.

Jumat, 12 Juli 2024 | 09:43 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Sejumlah kota besar di Indonesia, diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cerah berawan pada Jumat (12/7/2024) siang, bahkan ada yang cerah berawan sepanjang hari.

Kota- kota yang diperkirakan cerah berawan sepanjang hari yakni Bengkulu, Jakarta Pusat, Semarang, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Kupang, dan Palembang. Sedangkan kota-kota yang cerah berawan pada siang adalah Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Pontianak, Tarakan, Mataram, Pekanbaru, Mamuju, Makassar.

BERITA TERKAIT:
BMKG Prakirakan Sejumlah Kota Besar Mengalami Hujan
Hari Ini Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Deras Disertai Angin Kencang
Enam Wilayah Ini Diprakirakan BMKG akan Mengalami Cuaca Berawan Tebal
BMKG Perkirakan Hari Ini Sejumlah Kota Besar Cerah Berawan
Sejumlah Kota Besar di Indonesia, Hari Ini Berpotensi Hujan Ringan

Untuk sejumlah kota yang berada di Indonesia wilayah timur seperti Manado, Kendari, Manokwari, dan Ambon, diperkirakan mengalami hujan ringan, sedangkan Gorontalo diperkirakan hujan sedang.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, sebelumnya menegaskan fenomena hujan deras di musim kemarau yang terjadi belakangan ini bukanlah anomali iklim. Menurutnya, kondisi tersebut adalah sesuatu yang normal dan wajar terjadi di Indonesia, mengingat letak geografis Indonesia yang berada diantara dua benua yaitu Australia dan Asia dan dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia.

"Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Angin monsun barat dari Benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan. Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering," ungkap Dwikorita.

Ia menambahkan meski berstatus musim kemarau, namun bukan berarti tidak turun hujan sama sekali. Melainkan curah hujan di suatu tempat kurang dari 50 mm/dasarian dan terjadi minimal tiga dasarian berturut-turut. Musim kemarau sendiri, ucapnya, tidak terjadi secara bersamaan di Indonesia dan berlangsung dengan durasi yang berbeda antar wilayah.

Sedangkan Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengatakan berdasarkan analisis cuaca terbaru dan pengamatan perkembangan kondisi cuaca dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia, meskipun telah memasuki awal musim kemarau.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan curah hujan, sebut Guswanto, yaitu aktivitas fenomena cuaca MJO, Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial yang terdeteksi di sebagian wilayah Jawa, sebagian besar wilayah Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Selain itu, katanya, suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia turut berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah tersebut.

Secara umum, ujar Guswanto, kombinasi pengaruh fenomena cuaca tersebut diperkirakan masih menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia.

***

tags: #badan metreologi klmitologi dan geofisika #hujan deras #cerah berawan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI