Orangtua Siswa di Indramayu Berangkat Subuh agar Dapat Kursi Paling Depan, Sampai Diikat Tali

"Tradisi ini sudah lama di sini. Kami percaya anak-anak akan lebih baik jika duduk di depan," ujar Mustini, salah satu orangtua murid.

Senin, 15 Juli 2024 | 18:58 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, IndramayuPuluhan orangtua murid datang sejak subuh untuk mendapatkan kursi paling depan di kelas anak-anak mereka di SDN 4 Kedokan Agung, Indramayu. Pada Senin pagi (15/7/2024), suasana di depan gerbang sekolah sudah ramai sejak pukul 4 pagi.

Antusiasme para orangtua dan murid sangat tinggi menanti dibukanya gerbang sekolah. Begitu gerbang dibuka, mereka langsung berlomba masuk ke dalam kelas untuk mendapatkan kursi yang diinginkan.

BERITA TERKAIT:
Wisma Haji Indramayu Diusulkan Jadi Sekolah Rakyat
Jalan Alternatif Warga Blok Kolot untuk Mengurai Kemacetan Mudik 2025
Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Indramayu, Ratusan Rumah Rusak
BAZNAS Gandeng Kemensos Bangun Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu
Orangtua Siswa di Indramayu Berangkat Subuh agar Dapat Kursi Paling Depan, Sampai Diikat Tali

Tradisi berebut kursi ini sudah menjadi kebiasaan di SDN 4 Kedokan Agung setiap tahun ajaran baru. Para orangtua meyakini bahwa duduk di kursi paling depan membantu anak-anak fokus belajar, memudahkan mereka menyerap pelajaran, dan memperkuat interaksi dengan guru.

"Tradisi ini sudah lama di sini. Kami percaya anak-anak akan lebih baik jika duduk di depan," ujar Mustini, salah satu orangtua murid.

Beberapa orang tua bahkan membawa tali plastik dan gembok untuk mengamankan kursi dan meja yang mereka pilih.

"Saya sudah datang sejak jam 4 pagi, langsung ikat kursinya biar tidak diambil orang lain," kata Usmad, seorang orang tua murid.

Meskipun pihak sekolah telah berupaya menghimbau agar tidak ada berebut kursi, namun tetap saja tradisi ini terus berlanjut.

"Kami sudah mencoba untuk mengingatkan orang tua, tetapi mereka tetap melanjutkan tradisi ini," ujar Kepala Sekolah SDN 4 Kedokan Agung, Usmad.

Usmad berharap ke depannya tradisi ini bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih positif.

"Kita harus mencari solusi yang lebih adil agar semua murid mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar," tambahnya.

***

tags: #indramayu #murid #orangtua

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI