Banjir Rendam Gorontalo, 7.000 Orang Mengungsi

"Banjir ini adalah yang keempat kalinya terjadi selama bulan Juli 2024. Hujan dengan intensitas tinggi pada 10-13 Juli 2024

Senin, 15 Juli 2024 | 19:38 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, GorontaloLebih dari 7.000 orang mengungsi akibat banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Gorontalo sejak Rabu (10/7). Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (15/7), genangan air di beberapa wilayah telah mulai surut. Pada tahap awal, banjir tersebut menyebabkan ketinggian air mencapai antara 30 hingga 150 sentimeter.

"banjir ini adalah yang keempat kalinya terjadi selama bulan Juli 2024. Hujan dengan intensitas tinggi pada 10-13 Juli 2024, ditambah dengan kondisi geografis Kota Gorontalo yang berbentuk cekungan, membuat banjir kali ini menjadi yang terparah di Gorontalo sepanjang pertengahan tahun 2024," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

BERITA TERKAIT:
Sebanyak Lima Orang Tewas akibat Banjir di Sukabumi
Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Bandung
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor dan Banjir di Sukabumi
Layanan Asrama Haji Bekasi Terendam Banjir, Kemenag Lakukan Mitigasi
BAZNAS Terjunkan Tim RSB untuk Warga Terdampak Banjir di Jakarta

Sebanyak 47 kelurahan di sembilan kecamatan di Kota Gorontalo terdampak banjir, termasuk di antaranya Kecamatan Kota Barat, Kota Utara, Kota Selatan, Kota Tengah, Kota Timur, Dumbo Raya, Hulonthalangi, Dungingi, dan Sipatana. banjir menyebabkan 4.686 unit rumah terendam.

Selain banjir, Abdul juga melaporkan bahwa beberapa kelurahan mengalami tanah longsor, seperti Kelurahan Tenilo (Kecamatan Kota Barat), Kelurahan Pohe (Kecamatan Hulonthalangi), serta Kelurahan Leato Utara, Leato Selatan, Botu, dan Talumolo di Kecamatan Dumbo Raya. Satu orang warga Kecamatan Kota Barat dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

BPBD Kota Gorontalo bersama Pemerintah Daerah dan sektor-sektor terkait telah melakukan tanggap darurat dengan evakuasi warga, mendirikan pos pengungsian dan dapur umum, serta melakukan evakuasi sarana dan prasarana umum yang terdampak. Upaya pengerukan material longsor dan pembersihan residu banjir juga telah dilakukan.

"Pada saat ini, telah didirikan total 59 pos pengungsian di berbagai kelurahan. Jumlah warga yang mengungsi mencapai 7.486 jiwa per 13 Juli 2024," jelasnya.

Wali Kota Gorontalo telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor dengan Nomor 256/6/VII/2024, berlaku selama 14 hari mulai 11 Juli 2024 hingga 24 Juli 2024.

***

tags: #banjir #gorontalo #bnpb

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI