PDIP akan Beri Pendampingan Hukum ke Mbak Ita
PDI Perjuangan taat pada hukum.
Rabu, 24 Juli 2024 | 12:15 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang- PDI Perjuangan akan memberikan pendampingan hukum terhadap Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita, yang beberapa waktu lalu diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, Selasa (23/7/2024) malam di Panti Marhen, Semarang.
Selain kepada Mbak Ita, pendampingan hukum tersebut juga akan diberikan kepada suami Mbak Ita yang juga Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Alwin Basri.
BERITA TERKAIT:
Wali Kota Semarang Absen dalam Upacara Usai Praperadilan Ditolak
Melawan Rob dengan Panen: Inovasi Lahan Salin untuk Masa Depan Pangan-Energi Kota Semarang
Revitalisasi Kawasan Pecinan Semarang Tahap Pertama Rampung
Pemkot Semarang Terus Upayakan Pengurangan Kawasan Kumuh
Pemkot Semarang Mantapkan Pengendalian Banjir sebagai Pilar Utama Menuju Kota Berkelanjutan 2025
“Sebagai kader partai pasti kita akan memberi pendampingan pada Bu Ita atau Mas Alwin. Kita akan memberikan pendampingan, kalau benar proses hukum berjalan,” kata Komandan Korea tersebut.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu menegaskan PDI Perjuangan taat pada hukum. Sehingga ia mempersilakan KPK untuk menjalankan tugasnya. “Kalau dengan persoalan hukum, tentu PDIP taat pada hukum,” tandasnya.
Pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap Mbak Ita, menurut Bambang Pacul memengaruhi elektabilitas. “Bahwa pengaruh itu tentu ada, tapi seiring dengan perjalannya waktu, mudah-mudahan akan membuat kita bisa lebih berhati-hati, kemudian lebih kuat,” ujarnya.
Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Semarang, Supriyadi. "Aktivitas penggeledahan KPK yang dilakukan jelang masa pendaftaran Pilkada 2024 membuat masyarakat bertanya-tanya. Muncul spekulasi Mbak Ita (Wali Kota Semarang) dikerjain," ucapnya, Selasa (24/7).
Ia juga menyebut masyakarat juga berspekulasi adanya operasi politik yang dilakukan jelang dilaksanakannya Pilkada di Kota Semarang. "Muncul spekulasi operasi politik dan macam-macam spekulasi. Ini sebenarnya kurang pas, pendidikan tindak pidana seharusnya dilakukan jauh-jauh hari," jelasnya.
Meski demikian, ia menghormati proses hukum yang dilakukan oleh pendidik KPK. "Kita hormati proses hukum dari KPK. KPK biar bekerja menyelidiki," imbuh dia.
tags: #hevearita gunaryanti rahayu #komisi pemberantasan korupsi #bambang wuryanto #pdi perjuangan #wali kota semarang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
TNI AL Targetkan Pembongkaran Pagar Laut Ilegal di Tangerang Rampung 10 Hari
19 Januari 2025
BAZNAS Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir
19 Januari 2025
Sejak Peristiwa Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Terima Delapan Kantong Jenazah
19 Januari 2025
Sebanyak 36.240 Lahan Wakaf Madrasah Dilakukan Akselerasi Sertifikasi, Ini Tujuannya
19 Januari 2025
Ganggu Nelayan Cari Nafkah, Pagar Laut Ilegal di Tangerang Dibongkar TNI AL
19 Januari 2025
Niat Bantu Dorong Motor, Pria di Jakut Jadi Korban Pembegalan
19 Januari 2025
Vaksinasi 7 Ribu Sapi di Pacitan Ditargetkan Rampung Akhir Januari
19 Januari 2025
Waketum MUI Harap Gencatan Senjata di Gaza Permanen
19 Januari 2025
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat
19 Januari 2025
Kemenag Mulai Pembangunan Ratusan Green KUA pada Maret Mendatang
19 Januari 2025
Juventus vs AC Milan: Si Nyonya Tua Menang 2-0
19 Januari 2025