Rektor Tegaskan UNAIR Berkomitmen Berantas Joki Tugas
Prof Nasih menekankan bahwa UNAIR akan terus berkomitmen memberantas tindakan joki tugas akademik yang melibatkan civitas academica UNAIR.
Sabtu, 27 Juli 2024 | 19:29 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Surabaya– Belakangan ini, media sosial tengah diramaikan dengan maraknya fenomena joki tugas akademik. Bahkan, mencuat fakta bahwa terdapat penyedia jasa joki tugas yang sukses membentuk perusahaan. Hal tersebut lantas menuai berbagai tanggapan negatif dari warganet.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, angkat suara. Menurutnya, fenomena joki tugas akademik ini tidak selaras dengan napas dan tujuan pendidikan. joki tugas bisa dikategorikan sebagai pembohongan lantaran tidak sesuai dengan nilai-nilai dan etika akademis.
BERITA TERKAIT:
Tampil Perdana, EV-OS UNAIR Jadi Mobil Terestetik dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi
Didampingi BPOM, RS UNAIR Siap Jadi Site Uji Klinik Obat Tradisional Berbahan Alam
Banyak Kotak Kosong di Pilkada, Tanda Kemunduran Demokrasi?
FKH UNAIR Lepas 194 Mahasiswa untuk Mengabdi di 13 Wilayah
Hutang Pemerintah Melonjak 36%, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UNAIR
“Bagi saya ini tidak etis dan tidak akademis. Dalam banyak hal, ini bisa masuk dalam kategori pembohongan, paling tidak dalam institusi pendidikan,” ucap Prof Nasih, dalam keterangan resminya, Sabtu (27/7/2024).
Lebih lanjut, Prof Nasih memaparkan bahwa ada beberapa kemungkinan penyebab maraknya joki tugas akademik. Salah satunya, kata Prof Nasih, adanya ketidaksadaran arti penting pendidikan.
“Bahwa pendidikan itu mengembangkan potensi diri, bukan orang lain. Mungkin mereka menerjemahkan berikutnya yang penting lulus secara administratif dan dapat ijazah,” ungkapnya.
Kemudian, kebutuhan ekonomi juga dapat menjadi pendorong maraknya joki skripsi. Adanya permintaan memicu banyaknya layanan joki tugas akademik bermunculan. “Dari sisi ekonomi, di mana ada demand ya ada supply sehingga akhirnya menjamur ada tawaran di mana-mana,” tambah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu.
Berkaca dari fenomena tersebut, Prof Nasih menekankan bahwa UNAIR akan terus berkomitmen memberantas tindakan joki tugas akademik yang melibatkan civitas academica UNAIR. Upaya yang dilakukan UNAIR untuk mengidentifikasi tindakan curang tersebut terbilang beragam. Misalnya, jika menyangkut karya tulis, pihak universitas akan melakukan pemeriksaan melakukan teknologi atau media khusus.
Kemudian, mahasiswa juga akan diminta untuk mempresentasikan karya. “Mempresentasikan itu penting karena untuk melihat apa itu punya orang lain atau tidak. Sekali lagi mekanisme di UNAIR hasil karya itu dipresentasikan, termasuk skripsi,” imbuhnya.
Selain presentasi, mekanisme lainnya yang UNAIR jalankan adalah dengan mempublikasikan karya tulis mahasiswa. “Selain itu, skripsi kan juga pasti dipublikasikan di berbagai media jadi pasti akan ketahuan kalau ada yang hasil kerjanya orang lain karena mudah saja untuk mengidentifikasi apakah karya itu kita sendiri atau orang lain,” tambah Prof Nasih.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, harapannya UNAIR dan dunia pendidikan secara lebih luas dapat mengeliminasi tindak kecurangan dalam bentuk apa pun. “Lagi dan lagi, kita tetap harus mengeliminasi kondisi ini karena itu tidak sejalan dengan napas dan tujuan pendidikan,” tutup Prof Nasih.
tags: #universitas airlangga #rektor #joki #warganet
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Panen Raya Hasil Pertanian Lapas Terbuka Kendal, Terong Hijau Jadi Bintang Utama
15 Oktober 2024
Ikadin Jateng-Unwahas Semarang Gelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat
15 Oktober 2024
Prabowo Panggil Sejumlah Tokoh untuk Posisi Menteri, Belum Ada Kader PDIP, PKS, dan Nasdem
15 Oktober 2024
Lima Orang Tewas dalam Kebakaran di Pemukiman Tambora
15 Oktober 2024
Polda Jateng Gelar Operasi Zebra Candi 2024, Mengedepankan Pendekatan Humanis
15 Oktober 2024
Seorang Wanita Tewas di Tempat Hiburan Hawaii, Disparekraf DKI Jakarta Lakukan Pemeriksaan
15 Oktober 2024
Mbak Ita Minta Anggota Dharma Wanita Persatuan Jaga Netralitas Jelang Pilkada
15 Oktober 2024
Diduga Terlibat Prostitusi, Tujuh WNA Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai Bali
15 Oktober 2024