Ikuti Doa dan Zikir Kebangsaan, Presiden Jokowi Ingatkan ke Depan Tantangan yang Dihadapi Tidak Mudah
Gus Men menandaskan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, memelihara toleransi, dan menghormati perbedaan.
Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:37 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Sebagai rangkaian pertama menyambut Hari Ulang Tahun atau HUT ke-79 RI, Presiden Joko Widodo menggelar Doa dan Zikir Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.
Jokowi dalam sambutannya mengatakan, ke depan tantangan yang dihadapi tidak mudah. Berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan, akan selalu datang silih berganti.
BERITA TERKAIT:
Menag Imbau Jemaah Tidak Tergiur ke Tanah Suci Tanpa Visa Haji
Menag Nasaruddin Umar Minta Tidak Ada Lagi Diskriminasi Gender
Rayakan Idul Fitri 1446 H, Menag Gelar Open House
Menag Nasaruddin Umar Bagikan Takjil untuk Masyarakat
Kepala Daerah Diminta Jaga Kerukunan Umat Beragama
"Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, harus saling menguatkan, tolong menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ucap Jokowi.
KepalaNegara di kesempatan tersebut juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia selama memimpin bangsa bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Di hari yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden Republik Indonesia sebagai wakil presiden Republik Indonesia," katanya.
"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt. Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia maha Kuasa atas segala sesuatu," sambungnya.
Sedangkan Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dalam tausyiahnya mengajak bangsa Indonesia untuk bersyukur atas kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan. "Marilah kita bersyukur, Indonesia adalah bangsa yang disayang dan dirahmati Tuhan sebagaimana juga termaktub dalam pembukaan UUD. Ada campur tangan Tuhan Indonesia meraih kemerdekaan," ajak Ketum MUI.
"Indonesia punya banyak pemimpin dengan berbagai tipologi dan sesuai dengan kebutuhan bangsa di zamannya. Mereka telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, hidup mereka telah diwakafkan bagi bangsa ini," katanya.
Ia juga menandaskan pentingnya persatuan. Menurutnya, persatuan akan menimbulkan stabilitas dan dapat berbuat banyak untuk bangsa ini, aman beribadah, dan dapat membangun ekonomi dengan baik.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketua Panitia Doa dan Zikir Kebangsaan menyampaikan, kegiatan Zikir dan Doa Kebangsaan dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara/kementerian/lembaga, tokoh adat Provinsi Kalimantan Timur, pimpinan pondok pesantren, pimpinan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama dari lembaga dakwah se-Indonesia, tokoh agama dari lembaga takmir masjid se-Indonesia, dan pimpinan Majelis Dai Kebangsaan se-Indonesia
Zikir dan Doa Kebangsaan tersebut diikuti oleh 3.000 lebih jemaah yang terdiri dari santri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia, Penyuluh Agama Islam dan Penghulu wilayah Jakarta, anggota Dai Kebangsaan, dan Pengurus Majelis Taklim di wilayah Jakarta.
Zikir dan doa kebangsaan itu, kata Menag merupakan bentuk ketundukan, penghambaan bahkan deklarasi kelemahan hamba di hadapan Tuhan yang Maha Esa.
"Artinya, upaya kita sebagai manusia tidak cukup hanya dengan mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia akan tetapi juga digenapkan dengan zikir dan doa," kata Gus Men panggilan akrab Menag.
Gus Men menandaskan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, memelihara toleransi, dan menghormati perbedaan.
"Nusantara Baru adalah Nusantara yang damai, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dalam doa kita hari ini, kita memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan kesejahteraan, dijauhkan dari perpecahan dan konflik," tandas Gus Men.
Doa dan Zikir Kebangsaan selanjutnya ditutup dengan doa oleh Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin bersama tokoh-tokoh lintas agama.
***tags: #menteri agama #hut ri #presiden joko widodo
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Duka di Sumenep: Kakek 100 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Area Pemakam
30 April 2025

Sinopsis Tenung, Adaptasi Novel Risa Saraswati
30 April 2025

Melalui Sistem Merit, Pemprov Jateng Tingkatkan Kualitas Kepegawaian
30 April 2025

Persebi Boyolali vs Persema Malang: Laskar Pandanarang Kalah 1-2
30 April 2025

Siopsis Lemah Santet Banyuwangi, Yang Banyak Kontroversi
30 April 2025

Motif Dendam, Pria di Boyolali Bacok Tetangganya karena Rumahnya Dibeli Lewat Lelang
30 April 2025

PN Lumajang Vonis Tiga Terdakwa Penanam Ganja di Lereng Semeru 20 Tahun Penjara
30 April 2025