Semarang Writers Week IV, Soroti Pentingnya Budaya Literasi di Ibu Kota Jateng

Semarang Writers Week IV ialah agenda yang masuk Event Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui Program Dana Indonesiana.

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:31 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang -- Semarang Writers Week kembali terselenggara pada tahun 2024 untuk yang keempat kalinya dan digelar di Gedung Monod Diephuis, Jl. Kepodang, Kota Lama, Semarang Tengah, Kota Semarang pada hari Jumat (26/7/2024) sampai dengan hari Selasa (30/7/2024) lalu.

Gelaran Semarang Writers Week IV selama lima hari tersebut, memiliki berbagai konten acara. Di antaranya adalah bazar buku, forum terkait literasi, bedah buku, hingga panggung pertunjukan.

BERITA TERKAIT:
Gemapakti Kota Semarang Dikukuhkan, Siap Kampanyekan Bangga sebagai Penghayat Kepercayaan
DPU Kota Semarang Perlebar Jalan Kompol R Soekamto Sambiroto, Target Selesai Desember
Polisi Selidiki Video Bocah Jadi Korban Perundungan di Semarang 
Tanggapi Kasus Bullying, Mbak Ita Instruksikan Jajarannya Upayakan Pencegahan
Jelang Musim Hujan, DPU Kota Semarang Kebut Pengerukan Sedimen Kali Sringin

Semarang Writers Week sendiri, merupakan salah satu acara literasi rutin tahunan yang diinisiasi oleh salah satu platform dari Kolektif Hysteria, yakni Bukit Buku.

Berdasarkan informasi dari Istiqbalul Fitriya, selaku Manager Program Bukit Buku, acara Semarang Writers Week kali ini cukup meriah. Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya.

"Untuk tahun keempatnya, SWW (Semarang Writers Week) memang lebih meriah dari pada sebelumnya. Karena selama 5 hari itu, kami menggandeng banyak pihak untuk mengisi konten SWW dengan satu tema besar terkait literasi kota," ujar Istiqbalul Fitriya, dalam keterangan tertulis, Senin (5/8).

Isti, begitu ia kerap dipanggil, menjelaskan alasan fokus tema literasi kota yang mereka pilih untuk gelaran kali ini. Terlebih kaitannya dengan Kota Semarang yang merupakan Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).

"Kenapa fokus pada tema literasi Kota, khususnya Semarang, karena kami kembali ingin memberikan gambaran pentingnya literasi terhadap pembangunan sebuah kota yang ideal," jelas Isti.

Meskipun, Isti mempertegas bahwa literasi yang diusung oleh Platform Bukit Buku biasanya spesifik pada wacana perubahan iklim. Akan tetapi, untuk SWW dikatakannya memiliki cakupan yang lebih umum atau luas.

"Berbicara perihal Bukit Buku, jelas lebih mengerucut pada isu atau wacana perubahan iklim. Namun untuk SWW, kami perluas cakupannya, terutama yang berhubungan dengan Kota Semarang," ungkap dia.

"Lebih spesifik, kami ingin mencoba membedah tentang benturan-benturan kompleksitas permasalahan kota terkait pembangunan hubungannya dengan literasi. Serta bagaimana sebuah kota dibangun tanpa adanya sumber literatur," sambung Isti.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Program SWW IV, Radit Bayu yang juga merupakan alumni peserta PekaKota Institute 2024. Perlu diketahui, agenda SWW juga masuk dalam salah satu titik prototip Program Purwarupa, di bawah naungan Platform PekaKota dari Kolektif Hysteria.

Menurut Radit Bayu, pembangunan sebuah kota yang ideal tidak hanya bertumpu pada infrastruktur bersifat fisik. Akan tetapi juga tumbuhnya literasi di dalam kehidupan warga kota.

"Sehingga, SDM kota bisa bertumbuh setidaknya sesuai dengan perkembangan infrasutruktur fisik sebuah kota," kata Radit Bayu alias Radit.

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang tersebut menambahkan, jika identitas sebuah kota juga tergantung dengan tingkat literasi yang hidup dan dibangun oleh masyarakatnya. Sehingga memiliki karakter dan identitas.

"Oleh karena itu, kami mencoba menghadirkan berbagai bahasan tentang pentingnya literasi di Kota Semarang, dari berbagai diskusi dengan narasumber yang berbeda dan tema yang beragam pula," kata Radit.

"Apalagi kalau berbicara tentang Kota Semarang ya, hal itu sangat penting bagi perkembangan SDM di kota ini, dan tentu memperkuat citra Semarang yang notabene Ibu Kota Jawa Tengah sebagai pusat literasi," tegasnya.

Semarang Writers Week IV ialah agenda yang masuk Event Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui Program Dana Indonesiana.

***

tags: #kota semarang #literasi #kemendikbudristek #kolektif hysteria #semarang writers week

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI