293 Mahasiswa Unika Soegijapranata Jalani KKN 21 Hari di Wonosalam Demak

Lokasi sengaja dipilih di Demak karena relasi yang kuat dengan pemerintah kabupaten setempat.

Kamis, 08 Agustus 2024 | 15:13 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Semarang – 293 mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang dilepas untuk mengikuti kuliah kerja nyata atau KKN 2023-2024 di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mereka melaksanakan KKN sejak 8 hingga 28 Agustus 2024 atau selama 21 hari.

Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi Unika Soegijapranata Semarang Robertus Setiawan Aji N, ST, MCompIT, PhD mengatakan sebelum melaksanakan KKN selama 21 hari, sebenarnya para mahasiswa sudah datang ke Wonosalam Demak untuk analisis masalah dan membuat program kerja.

BERITA TERKAIT:
Pulang KKN dari Batang, Dua Mahasiswi UIN Walisongo Tewas Tertabrak Truk
Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan 'Origami' pada Siswa TK Perintis Gilirejo
Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Budaya Lokal Warga Setempat kepada Siswa Sekolah Dasar
Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Adakan Fun English Learning untuk Siswa SDN 1 Gilirejo
293 Mahasiswa Unika Soegijapranata Jalani KKN 21 Hari di Wonosalam Demak

“Sehingga, selama 21 hari, tinggal melaksanakan program. Kalau ditotal, persiapan dan sebagainya ada dua bulan,” kata Aji, saat upacara pelepasan peserta KKN, di lapangan Albertus Unika, Kamis (8/8).

Ia mengatakan Lokasi sengaja dipilih di Demak karena relasi yang kuat dengan pemerintah kabupaten setempat. Ia menyebut baru kali pertama KKN diadakan di Demak.

“Disana membutuhkan banyak pendampingan di berbagai bidang, khususnya soal stunting atau anak gagal tumbuh. mahasiswa diharapkan bisa menangani stunting,” ujarnya.

“Disini kan ada mahasiswa kedokteran nanti bisa bantu soal stunting. Teknologi Pertanian juga bisa bantu soal gizi,” sambung dia.

Tak hanya soal stunting, ia juga menekankan soal penanganan rob, rumah yang adaptif dari bencana dan lain-lain. Dia menuturkan KKN kali ini mengusung tema inovatif adaptif. 

“Mengapa adaptif? Demak ini kan mitra baru. mahasiswa harus bisa beradaptasi terhadap kultur dan budaya yang berbeda. Meresapi kehidupan disana dan belajar banyak dari Demak. Lalu kenapa Inovatif? Apa yang didapat saat kuliah itu kan tidak bisa langsung diajarkan ya. Misal kuliah tentang psikologi, kan tentu teori-teori tidak bisa diajarkan, tapi harus diimplementasikan dalam bentuk program kerja. Ketika berada di lingkungan, harus bisa inovasi kira-kira metode apa yang tepat untuk mentransfer ilmu untuk memberdayakan Masyarakat,” tandas dia.

Kepala Pusat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Unika Soegijapranata Rudy Elyadi mengatakan mereka nantinya KKN di 21 desa di Kecamatan Wonosalam. Stunting menjadi penekanan utama, sebab, merupakan program utama dari Pemerintah Kabupaten Demak.

Mereka para mahasiswa secara resmi dilepas untuk KKN dengan penyematan jas almamater oleh pejabat kampus. Mereka selanjutnya berangkat ke Demak menggunakan truk TNI.

***

tags: #kkn #upgris #mahasiswa #demak #kecamatan wonosalam

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI