196 Desa di Blora Kekurangan Air Bersih

"Kami terpaksa mencari air hingga 2 kilometer ke dalam hutan menggunakan motor untuk mendapatkan dua jeriken air bersih,"

Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:17 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, BloraPuluhan ribu warga dari 196 desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami kekeringan parah. Akibat tidak turunnya hujan selama lebih dari dua bulan, sumur di ratusan desa mengering, volume air sungai menyusut drastis, dan kondisi tersebut memaksa warga mencari sumber air bersih hingga ke dalam hutan serta menyaring air sungai. 

Beberapa warga terpaksa menggali sumur dangkal di sawah atau sungai yang mengering untuk memperoleh satu hingga dua ember air bersih per hari. Sebagian lainnya memilih menunggu bantuan dari pemerintah daerah, instansi terkait, atau relawan.

BERITA TERKAIT:
Bayi Lima Hari Meninggal karena Luka Bakar Parah di RSUD Blora, Diduga karena Kelalaian Perawat
Lomba Layang-Layang Hiasi Langit Blora
Kanwil Kemenkumham Jateng Serahkan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal Kabupaten Blora
BKD Blora Bocorkan FormasiCPNS yang Masih Nol Pelamar, Simak DisiniĀ 
2000 Penari Tayub Tampil Massal di Event Blora Culture Festival

Triyono, 40 tahun, dari Randublatung, Blora, mengatakan, "Kami terpaksa mencari air hingga 2 kilometer ke dalam hutan menggunakan motor untuk mendapatkan dua jeriken air bersih," pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Sementara itu, Musno, 45 tahun, dari Hepin, Blora, menggali dasar sungai yang telah mengering untuk mendapatkan air bersih. Meskipun hasilnya tidak banyak, air yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 5-7 keluarga di lingkungan sekitarnya. Rata-rata, setiap keluarga memerlukan sekitar 3-4 ember air bersih.

Di sisi lain, Wagini, 50 tahun, dari Kunduran, Blora, memilih untuk menunggu bantuan dari pemerintah daerah atau swasta untuk mendapatkan satu hingga dua ember air bersih. "Setiap pekan, kami mendapatkan dua kali bantuan air bersih. Kami menunggu di ujung kampung untuk mengambil bantuan yang dikirim dengan truk tangki," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Mulyowati, mengungkapkan bahwa jumlah desa yang terkena kekeringan di Kabupaten Blora telah meningkat dibandingkan tahun lalu. Saat ini, tercatat 196 desa di 16 kecamatan yang mengalami kekeringan, meningkat dari 185 desa pada tahun sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, bantuan air bersih terus dikirimkan oleh Pemkab Blora, Provinsi Jawa Tengah, serta pihak swasta.

"Kami memiliki anggaran terbatas untuk penanggulangan kekeringan sebesar Rp105 juta. Oleh karena itu, bantuan dari Polres, Kodim, PMI, Badan Amal Zakat, dan pihak swasta sangat membantu dalam mengatasi kesulitan air bersih bagi puluhan ribu warga," jelas Mulyowati.

***

tags: #blora #kekeringan #air bersih

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI