Undip Gelar FGD Penggunaan Ozon dalam Medis

Menurutnya praktisi ozon ini hanya melakukan sendiri tanpa adanya dorongan dari pihak lain seperti universitas.

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:30 WIB - Didaktika
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Guru besar Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Muhammad Nur melakukan diseminasi penggunaan ozon dalam medis di Indonesia, Kamis (15/8/2024). Ia mengaku telah melakukan penelitian penggunaan medical ozon di Indonesia selama 5 tahun terakhir.

Hingga saat ini, proses tersebut masih berlanjut lantaran mesin medical ozon belum mendapatkan izin edar, namun pihaknya telah mengurus izin edar tersebut. Salah satunya dengan mendapatkan Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB).

BERITA TERKAIT:
Undip Gelar FGD Penggunaan Ozon dalam Medis
Maksimalkan Fasilitas Layanan Kesehatan, Lapas Brebes Koordinasikan Izin Pendirian Klinik
Karena Mati Lampu, Dokter Ini Lakukan Operasi dengan Tenaga Mobil Listrik
Makna Kedutan di Hidung Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik?
Polda Jateng Bagikan Paket Sembako di Sejumlah Titik di Kota Semarang

"Setelah izin edar keluar bisa digunakan oleh para terapis ya baik di klinik maupun yang lebih seperti penyakit dalam dan itu masih lebih jauh lagi," ucap Prof. Nur usai Forum Group Discusion (FGD) Major Auto Hemoterapi (MAH) dan terapi ozon lainnya, di Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip Tembalang Semarang.

Terapi ozon, menurutnya sudah mulai diterapkan pada terapi kanker untuk menggantikan kemoterapi.

Sementara itu, Dokter Bedah Toraks Kardiovaskular dr. Triswan Harapan, Sp. BTKV menyayangkan penggunaan medical ozon di Indonesia kurang mendapatkan perhatian, sedangkan di luar negeri sudah menerapkan praktik tersebut.

Menurutnya praktisi ozon ini hanya melakukan sendiri tanpa adanya dorongan dari pihak lain seperti universitas. "Sampai saat ini praktisi yang melakukan ini mungkin lebih banyak di kalangan dokter umum, saya kemudian spesialis BTKV jadi mungkin nanti yang paling banyak saya berkaitan kasus bulara dan jantung," ungkap dr. Triswan Harapan.

Ia mengaku penggunaan terapi ozon ini sebagai pelengkap dari terapi utamanya.

Untuk diketahui pembicara dalam FGD tersebut diantaranya Guru besar Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Muhammad Nur, Dokter Bedah Toraks Kardiovaskular dr. Triswan Harapan, Sp. BTKV, Ners Fatchulloh S.Kep.,M.Kes, dr. Fadhilah Nur Fahada, M.Biomed, dan dokter spesiali Dermato Venereology Estetika Dr dr Renni Yuniati.

***

tags: #medis #universitas diponegoro #fgd

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI