Atasi Kemiskinan di Jateng, Nana Sudjana Galakkan Bantuan Makanan Bergizi
Untuk saat ini, kata Nana, program tersebut dilaksanakan di daerah rawan pangan, dan angka stuntingnya tinggi.
Rabu, 28 Agustus 2024 | 04:29 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menggalakkan kegiatan pemberian makanan bergizi untuk anak dan ibu hamil. Hal itu untuk mengatasi problem kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui program desa Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di 2024 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp240 Juta untuk pengembangan Desa B2SA di 15 Kabupaten/kota. Masing-masing desa mendapatkan Rp16 juta, dengan kegiatan berupa pemberian makan bergizi kepada siswa SD.
BERITA TERKAIT:
Bank Jateng Salurkan CSR untuk Atasi Stunting dan Kemiskinan di Banjarnegara
Kemiskinan Ekstrim Terjadi di Myanmar, Warga sampai Jual Ginjal
Atasi Kemiskinan di Jateng, Nana Sudjana Galakkan Bantuan Makanan Bergizi
HUT ke-79 Jateng, Nana Sudjana: Momentum Instrospeksi dan Evaluasi Kinerja
Kado Capaian Kinerja Pemprov Jateng di Usia ke 79 Tahun: Ekonomi Tumbuh, Kemiskinan Menurun
Setali tiga uang, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga mengalokasikan anggaran Rp600 juta untuk kegiatan rumah pangan B2SA di Jateng sebanyak 10 kelompok, masing-masing Rp60 juta. Kegiatannya berupa pemberian makan bergizi untuk anak balita dan ibu hamil sebanyak 50 – 60 kali dalam 1 tahun (2-3 kali seminggu). Lokasinya berada 10 kabupaten/kota di Jateng.
Pelaksanaan program Desa B2SA di SD Bedono II, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, dicek langsung oleh Nana Sudjanapada Selasa (27/8/2024).
Nana melihat langsung makanan yang diberikan kepada siswa-siswi SD, yang totalnya berjumlah 526 anak. Siswa-siswa tersebut berasal dari SD Bedono II, SD Bedono III, Madrasah Ibtidaiyah Jeruk Wangi dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Bedono.
Selain diberikan kepada pelajar SD, makanan juga disajikan kepada balita stunting dan ibu hamil yang terindikasi kekurangan energi kronis. Mereka mendapatkan menu nasi, sop, tempe goreng, ayam goreng crispy, ungkep daging giling, susu dan buah.
"Menunya saya rasa sangat baik, dan ini akan terus kami kembangkan. Program ini sebenarnya bukan hanya di provinsi saja, di kabupaten/ kota pun sudah melakukan. Sudah ada beberapa yang melakukan simulasi ini," tutur Nana didampingi Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI Chandra Rahmansyah.
Untuk saat ini, kata Nana, program tersebut dilaksanakan di daerah rawan pangan, dan angka stuntingnya tinggi. Program ini akan terus dilakukan, untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program Desa B2SA di Desa Bedono juga dilengkapi dengan Program Gerakan Pangan Murah (GPM), sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan bergizi dengan harga murah.
Dalam GPM kali ini, terdapat komoditas beras, ayam olahan, telur, buah dan sayur mayur. Pemprov Jateng pun memberikan bantuan cadangan pangan kepada 147 keluarga miskin. Masing-masing mendapat 10 kg beras dan 10 bungkus mi mocaf.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bedono, Siti menyampaikan, penyediaan makanan B2SA bagi ibu hamil dan balita stunting dikerjasamakan dengan organisasi PKK. Para kader PKK dibimbing ahli gizi dan Bapanas, serta mendapat dukungan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di desanya. Pasokan bahan pangan diperoleh dari KWT, sehingga mendapat bahan pangan yang terjamin sehat dan segar.
Dikatakan dia, PKK sudah membantu penyediaan makanan bergizi sejak tahap I. Pada tahap I lalu, dilaksanakan sebanyak 60 kali. Balita dan ibu hamil yang mendapatkan intervensi makanan bergizi, wajib menyantap makanan secara bersama-sama di Rumah Pangan B2SA. Tujuannya untuk memastikan bahwa makanan tersebut betul-betul dikonsumsi.
Siti menyambung, saat ini program Desa B2SA sudah memasuki tahap II yang rencananya dilaksanakan sebanyak 50 kali. Berdasarkan evaluasi pada tahap I, intervensi pemberian makanan bergizi menunjukkan hasil positif.
"Hasilnya sangat positif sekali, karena pada tahap pertama dari intervensi sebanyak 19 orang stunting, telah menurun menjadi 11 orang. Dan mungkin Insyaa Allah untuk tahap kedua ini kita akan tuntas," ucapnya.
Siti menyampaikan, dilibatkannya Tim penggerak PKK dalam penyediaan makanan bergizi memberikan banyak manfaat. Selain, memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi anak stunting dan ibu hamil, juga mengedukasi kader PKK dan posyandu dalam menyediakan menu B2SA. Dampak positif lain adalah memberdayakan ekonomi desa.
***tags: #kemiskinan #pj gubernur jawa tengah #nana sudjana #makanan bergizi #kabupaten semarang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Muhadi Setiabudi Beberkan Kunci Kesuksesan Dihadapan Wartawan dan Aktivis LSM Brebes
15 Oktober 2024
Polda Jateng Tangkap Lima Blandong yang Beraksi di Pati
15 Oktober 2024
Polda Jateng Tunda Penetapan Tersangka Tewasnya Mahasiswi PPDS Undip
15 Oktober 2024
Rutan Blora Luncurkan Inovasi Lapustaling
15 Oktober 2024
Pj Bupati Jepara Kunjungi Bocah Disabilitas Beri Bantuan Kursi Roda
15 Oktober 2024
Telur Asin khas Brebes, Berawal dari Sesaji Kini Jadi Warisan Budaya
15 Oktober 2024
Asal-usul Kabupaten Brebes, dari "Bere" dan "Besah"
15 Oktober 2024
Empat Orang Luka-luka akibat Ledakan Petasan di Lumajang
15 Oktober 2024
Mobil Plat Merah Terbakar di Tol Ungaran
15 Oktober 2024
Harga Cabai di Kota Semarang Terpantau Naik
15 Oktober 2024