Dinkes Sragen Ajak Masyarakat Lakukan PHBS untuk Cegah MPox
Penanganan kasus Mpox telah disesuaikan dengan tata laksana yang telah ditetapkan.
Sabtu, 07 September 2024 | 08:31 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Sragen – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini menyatakan meskipun virus Monkey Pox (Mpox) atau cacar monyet tidak mengkhawatirkan namun penularannya tersebar pada orang yang melakukan kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi Mpox.
Dia menegaskan masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) secara berkelanjutan, terutama melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah melakukan aktifitas atau menggunakan hand sanitiser.
BERITA TERKAIT:
Beredar Isu Temuan Kasus MPox di Batang, Dinkes Nyatakan Hoaks
Dinkes Sragen Ajak Masyarakat Lakukan PHBS untuk Cegah MPox
Pemkot Semarang Imbau Masyarakat Waspada Penyebaran Wabah MPOX
Dinkes Jakarta Catat Tiga Kasus Diduga Cacar Monyet
Pemerintah Cegah Mpox dengan Tingkatkan Kewaspadaan di Bandara Soetta
“Agar tidak tertular Mpox masyarakat diminta meningkatkan imunitas tubuh. Setiap orang memiliki resiko dan rentan terhadap beberapa penyakit jika tidak menerapkan PHBS,” terangnya.
Selain mencuci tangan, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker jika berada di ruang publik atau di tempat keramaian. Apalagi menunjukkan gejala demam atau flu dianjurkan dan wajib menggunakan masker.
“Usahakan untuk mengkonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar,” ujarnya.
Walaupun saat ini di Sragen belum ditemukan kasus Mpox, Udayanti berharap masyarakat tetap tenang dan waspada. Seluruh fasilitas kesehatan, rumah sakit maupun Puskesmas di Kabupaten Sragen telah diberikan sosialisasi kesiapsiagaan tentang penanganan Mpox.
Menurutnya, penanganan kasus Mpox telah disesuaikan dengan tata laksana yang telah ditetapkan. Selanjutnya pemberian vaksinasi saat ini dikatakannya masih bersifat komplemen terhadap pencegahan dan pengendalian utama seperti surveilans, pelacakan kontak, isolasi dan perawatan pasien.
Sebagai informasi, Mpox adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox sebagai kedaruratan global sejak 14 Agustus lalu.
Meskipun, saat ini, Jawa Tengah dinyatakan zero Mpox, namun di dunia kasusnya telah mencapai 99.176 kasus, sementara di Indonesia sendiri ada 88 kasus Mpox.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Rupbasan Purwokerto Terima Barang Bukti 353 Komputer dan 17 Router dari Polresta Banyumas
16 Oktober 2024
Akselerasi Atasi Masalah Sosial, Edy Supriyanta Launching Jepara Care Store
15 Oktober 2024
Persediaan Pangan di Jateng Dipastikan Aman
15 Oktober 2024
Pemprov dan DPRD Jateng Kolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
15 Oktober 2024
Meski Tampil Dominan, Indonesia Harus Akui Keunggulan China
15 Oktober 2024
Canangkan HCTPS, Edy Supriyanta Ajak Siswa Terapkan Perilaku Hidup Sehat Sejak Dini
15 Oktober 2024
Wisata Petualangan Meningkat, ASPPI Gelar BWI ke-9 "Jateng Adventure"
15 Oktober 2024
Muhadi Setiabudi Beberkan Kunci Kesuksesan Dihadapan Wartawan dan Aktivis LSM Brebes
15 Oktober 2024
Polda Jateng Tangkap Lima Blandong yang Beraksi di Pati
15 Oktober 2024