BMKG Prediksi Pulau Jawa Diguyut Hujan Sepekan ke Depan

Pulau Jawa berpotensi mengalami hujan dalam satu pekan ke depan. Apakah ini pertanda akhir dari musim kemarau? 

Sabtu, 07 September 2024 | 11:39 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sejumlah wilayah di Pulau Jawa berpotensi mengalami hujan dalam satu pekan ke depan. Apakah ini pertanda akhir dari musim kemarau? 

BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan untuk periode 6-12 September 2024 mengungkapkan bahwa wilayah selatan Indonesia, khususnya Pulau Jawa, mengalami peningkatan potensi pembentukan awan hujan. Selain itu, wilayah tengah dan utara ekuator, seperti bagian utara dan tengah Sumatra, Sulawesi Utara, Maluku Utara, serta Papua bagian utara juga menunjukkan potensi serupa.

BERITA TERKAIT:
Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Disertai Petir Hari Ini
Sejumlah Kota Berawan, Semarang Hari Ini Diprakirakan Hujan Ringan
Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Diguyur Hujan Ringan Hari Ini
Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan pada Sabtu Siang

Penjelasan BMKG menunjukkan bahwa fenomena cuaca global dan regional, seperti Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang aktif, memengaruhi kondisi ini. Faktor lain termasuk daerah pertemuan angin, perlambatan angin, serta kelembapan udara yang tinggi. Labilitas atmosfer yang tinggi juga berkontribusi pada pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, menciptakan kondisi yang mendukung hujan.

Analisis BMKG selama sepekan terakhir menunjukkan curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia bagian utara. Pada 2 September 2024, misalnya, tercatat hujan sangat lebat (100-150 mm/hari) di Stasiun Meteorologi Malikussale Aceh dengan intensitas 175 mm/hari.

BMKG menjelaskan bahwa nilai Nino 3.4, yang mencerminkan anomali iklim La Nina dan El Nino, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia. Namun, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang diprediksi aktif di wilayah Maritime Continent (fase 4) menuju fase 5 di wilayah Indonesia, memengaruhi peningkatan awan hujan pada periode 6-12 September.

Aktivitas gelombang ekuator Rossby diperkirakan akan aktif di wilayah Sumatra bagian Tengah dan Selatan, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, dan Papua bagian utara. Gelombang atmosfer Kelvin juga diperkirakan aktif di wilayah Sumatra bagian utara, Kalimantan bagian utara, Maluku Utara, dan Papua bagian utara dalam sepekan ke depan.

Selain itu, Siklon Tropis Yagi terpantau di Laut China Selatan timur Vietnam, membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Laut China Selatan, Selat Malaka, Laut Andaman, dan Teluk Thailand. Sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudera Pasifik timur Laut Filipina dan Laut Teluk Bengal Barat Aceh, membentuk daerah konvergensi di sekitar sistem.

Daerah konvergensi lainnya terlihat memanjang di perairan barat Sumatra Barat, pesisir barat Sumatra Barat, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua Pegunungan. Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut China Selatan dan Samudra Pasifik utara Papua.

BMKG menambahkan, kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Bibit Siklon Tropis/Sirkulasi Siklonik serta di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi. Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terpantau di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan sebagian besar Papua.

Peningkatan kecepatan angin yang mencapai lebih dari 25 knots terpantau di Laut Andaman, pesisir selatan Banten, pesisir selatan DIY dan Jawa Tengah, Laut Coral selatan Papua, serta Laut Bismarck timur Papua Nugini, yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut.

"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca ini diperkirakan akan menimbulkan cuaca signifikan dalam periode 6-12 September 2024," ungkap BMKG.

***

tags: #bmkg #pulau jawa #hujan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI