Edy Supriyanta Minta Menejemen BPR BKK Jepara Jaga Kepercayaan Masyarakat

KUASAKATACOM, Jepara- Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta menejemen PT. BPR BKK Jepara menjaga kepercayaan masyarakat yang menyimpan tabungannya di bank plat merah tersebut. 

Hal itu ditegaskan oleh Edy Supriyanta saat menghadiri Customer Gathering PT BPR BKK Jepara pada Senin, (9/9/2024) malam, di D'Anglo Resto.

BERITA TERKAIT:
TMMD Tahap I Dibuka di Kendengsidialit, Edy Supriyanta Ajak Warga Gotong Royong
Pamitan ke Pegawai Pemkab Jepara, Edy Supriyanta Minta Mebel Ukir Dijaga dan Dilestarikan
Jelang Purna, Edy Supriyanta Safari ke Kantor OPD Pemkab Jepara untuk Pamitan
Edy Supriyanta Hampir 3 Tahun Nahkodai Jepara, Kepemimpinannya Diapresiasi Publik
Gagas Pengusulan Kalinyamat Sebagai Pahlawan, Pj Bupati Jepara Berikan Penghargaan kepada Lestari Moerdijat

Di hadapan sekitar 30 nasabah itu, orang nomor satu di Jepara itu juga meminta agar seluruh direksi dan karyawan untuk menerapkan prinsip integritas dalam bekerja. Dirinya  menyebut hal ini penting sebab kepercayaan masyarakat terhadap PT BPR BKK Jepara cukup tinggi sehingga harus menunjukkan sikap profesional dalam melayani para nasabah. 

"Untuk itu saya minta agar seluruh jajaran direksi dan karyawan untuk bekerja dengan ikhlas dan berintegritas. Jangan tengok kanan kiri, dan menerapkan gaya hidup yang tidak sesuai," ujar Edy.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati menegaskan bahwa bank milik pemerintah tersebut terjamin aman dalam mengelola dana para nasabah. Sebab pemerintah secara ketat mengawasi setiap pergerakan yang dilakukan.

"Kami setiap pekan melakukan pengecekan, dan setiap bulannya menyampaikan laporan kepada Bapak Gubernur. Sehingga pengawasannya ini sangat ketat dan rinci," ucap Edy.

Sebab dalam kepemilikannya, saham PT BPR BKK Jepara sebesar 51% dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan 49% dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Pj Bupati juga meminta kepada direksi agar menyampaikan laporan tersebut apa adanya, sehingga pemerintah selaku pemegang saham mengetahui kondisi sebenarnya dan dapat memutuskan kebijakan yang tepat.

"Menurut laporan dari direktur, aset kita ini sebesar kurang lebih Rp441 miliar dan dana nasabah yang kita kelola sekitar Rp300 miliar," jelas Edy.