Juragan Batik Pekalongan Sebar Uang Rp35 Juta, Warga Berebut hingga Pingsan
Selain uang receh, bos batik tersebut juga membagi-bagikan uang kertas yang dibalut dengan permen.
Selasa, 10 September 2024 | 13:27 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Pekalongan - Seorang pengusaha batik asal Pekalongan menyebarkan uang senilai Rp35 juta dalam tradisi dundunan. Sayangnya hal itu malah berbuntut nahas karena warga berebut hingga menyebabkan beberapa orang pingsan.
Polisi pun menghentikan acara tersebut. Pasangan pengusaha batik tersebut yakni Ubaidillah dan Fitri Handayani. Mereka menggelar tradisi dundunan tersebut di depan rumah mereka di Banyurip Gang 2, Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, Jumat (6/9) siang.
BERITA TERKAIT:
Dapat Dukungan dari Pengusaha, Ahmad Luthfi: Mereka Mitra Pemerintah untuk Mempercepat Pembangunan
Juragan Batik Pekalongan Sebar Uang Rp35 Juta, Warga Berebut hingga Pingsan
Daerah yang Di-blacklist Pengusaha Rental Selain Pati, Mana Saja?
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Nana Sudjana: Pemprov Jateng Gandeng Pengusaha
Ciri Negara Maju 10 Persen Penduduk adalah Pengusaha, Bagaimana Indonesia?
Warga yang mengetahui ada bagi-bagi uang membuat mereka ramai-ramai datang ke lokasi. Bahkan sebelum acara di mulai, warga sudah berdatangan. Selain uang receh, bos batik tersebut juga membagi-bagikan uang kertas yang dibalut dengan permen.
Selain uang tunai, ada juga doorprize berupa eperti kipas angin, televisi, hingga kulkas bagi warga yang beruntung.
Ribuan warga mendatangi lokasi penyebaran uang tersebut. Warga pun berebut saat uang itu disebar hingga saling berdesak-desakan demi mendapat uang yang dilemparkan. Hal itu membuat kondisi tidak kondusif hingga ada warga yang pingsan.
Politi pun turun tangan menghentikan kegiatan tersebut agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Karena massa yang banyak dan suasana tidak kondusif hari ini, tidak semuanya uang dan doorprize disebarkan," kata Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto.
Aries menyebut sejumlah warga pingsan karena berdesakan saat berebut uang. Ada juga yang sampai mengalai luka dan berdarah serta kehilangan barang.
"Ada beberapa yang pingsan karena desak-desakan, berdarah, bahkan kehilangan Handphone sehingga kami amankan dan kami imbau untuk kembali ke rumah masing masing," kata Aries.
Bos batik tersebut mengaku tidak menyangka warga yang berdatangan ke rumahnya akan sebanyak itu, bahkan mencapai ribuan orang. Warga yang datang, katanya, tidak hanya warga dari wilayah banyurip saja, tetapi banyak juga yang dari luar.
"Ini pertama kali diselenggarakan sebagai bentuk syukur karena anak saya sudah mulai belajar jalan atau istilahnya dundunan, respons masyarakat juga di luar dugaan ramai banget yang datang," katanya.
***tags: #pengusaha #batik #pekalongan #berebut #uang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Polda Jateng Tunda Penetapan Tersangka Tewasnya Mahasiswi PPDS Undip
15 Oktober 2024
Rutan Blora Luncurkan Inovasi Lapustaling
15 Oktober 2024
Pj Bupati Jepara Kunjungi Bocah Disabilitas Beri Bantuan Kursi Roda
15 Oktober 2024
Telur Asin khas Brebes, Berawal dari Sesaji Kini Jadi Warisan Budaya
15 Oktober 2024
Asal-usul Kabupaten Brebes, dari "Bere" dan "Besah"
15 Oktober 2024
Mobil Plat Merah Terbakar di Tol Ungaran
15 Oktober 2024
Harga Cabai di Kota Semarang Terpantau Naik
15 Oktober 2024
Pembaruan Signifikan iPad Pro 2024: Layar Tandem OLED dan Chip M4
15 Oktober 2024
Dukung Jaguar, Warga Tambak Lorok Ceritakan Perjuangan Iswar Aminuddin Menata Wilayah Mereka
15 Oktober 2024
Gelar Operasi "JAGRATARA" Tahap III, Keimigrasian Jateng Amankan 11 WNA
15 Oktober 2024