Muncul Dugaan Manipulasi Data di Siskohat
Anggota Pansus Haji Sebut Jadwal Keberangkatan Ada yang Dimajukan dan Ada yang Diundur
Siskohat merupakan sistem aplikasi untuk mengelola data dan informasi penyelenggaraan ibadah haji.
Rabu, 11 September 2024 | 13:44 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Jakarta – Akhir-akhir ini muncul dugaan manipulasi data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama (Kemenag) yang berdampak pada adanya jadwal keberangkatan jamaah Haji yang tidak sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut diungkap oleh Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Penyelenggaraan Haji 2024 DPR RI Wisnu Wijaya.
“Hal itu membuat jadwal keberangkatan jamaah tidak sesuai dengan ketentuan. Ada yang dimajukan lebih awal dan ada yang diundur sehingga memunculkan kecurigaan adanya transaksi di luar prosedur resmi,” ujar anggota DPR dari Fraksi PKS itu.
Diketahui, SISKOHAT merupakan sistem aplikasi untuk mengelola data dan informasi penyelenggaraan ibadah Haji. Dengan demikian, SISKOHAT membantu pemerintah mengatur ibadah Haji, seperti mengurus administrasi jamaah Haji, termasuk pendaftaran, dokumen, dan keuangan. SISKOHAT juga membantu calon jamaah Haji mencari data tentang ibadah Haji dan menghindari kesalahan informasi.
Selain itu, Wisnu menyampaikan bahwa Pansus Haji juga menemukan proposal pembagian rata kuota Haji tambahan berasal dari Kementerian Agama, bukan dari otoritas Arab Saudi. Bahkan, kata dia melanjutkan, ditemukan sebanyak 3.500 jamaah Haji khusus berangkat dengan masa tunggu 0 (nol) tahun.
“Ditambah lagi, terdapat tekanan pada sejumlah saksi jamaah maupun pejabat sepanjang proses penyelidikan,” kata Wisnu yang pernah jadi anggota Tim Pengawas Haji.
Sebelumnya, anggota Pansus Angket Haji DPR RI Arteria Dahlan telah meminta kepada pimpinan Pansus agar SISKOHAT diaudit secara forensik.
"Saya minta melalui pimpinan, saya minta SISKOHAT ini diaudit secara forensik. Kita minta diaudit secara forensik, kalau perlu kita pakai Bareskrim di sini," kata Arteria.
Menurut dia, audit itu diperlukan untuk membenahi persoalan data penyelenggaraan Haji, menyusul keterangan dari Kasubdit SISKOHAT Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hasan Affandi yang menyebutkan SISKOHAT tidak dapat diakses dari jaringan publik.
Dia mengatakan tindakan Kemenag membuat SISKOHAT hanya dapat diakses oleh jaringan privat tidak memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Haji, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Diketahui asas transparansi berarti penyelenggaraan ibadah Haji dan umrah dilakukan secara terbuka serta memudahkan akses masyarakat untuk memperoleh informasi terkait dengan penyelenggaraan ibadah Haji dan umrah, pengelolaan keuangan, dan aset.
Lalu, yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah bahwa penyelenggaraan ibadah Haji dan umrah dilakukan dengan penuh tanggung jawab baik secara etik maupun hukum.
BERITA TERKAIT:
Bantah Mangkir Rapat Pansus Haji, Menag Yaqut Ngaku Belum Terima Panggilan
Anggota Pansus Haji Sebut Jadwal Keberangkatan Ada yang Dimajukan dan Ada yang Diundur
Penjelaskan Jubir Kemenag soal Pemanggilan Menag oleh Pansus
Hadiri Undangan Pansus, Kemenag Tegaskan Tak Ada Jual Beli Kuota Haji
Penjelasan Kemenag soal Alokasi Tambahan Kuota Haji
***
tags: #pansus #haji #siskohat #kemenag
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kolektivitas Jadi Kunci Kemenangan Satya Wacana Salatiga atas Bali United
22 Maret 2025

Jelang Lebaran, Bupati Sragen Tinjau Harga dan Stok Barang di Pasar Bunder
22 Maret 2025

Menhub Tinjau Pelabuhan Indah Kiat sebagai Buffer Zone Pelabuhan Merak
22 Maret 2025

Polres Sragen Siapkan 700 Personel Gabungan untuk Amankan Arus Mudik Lebaran 2025
22 Maret 2025

Baznas Sragen Gelar Pengajian Ramadan Bertajuk "Membasuh Luka Palestina"
22 Maret 2025

Razia Hunian Napi, Petugas Gabungan Lapas Semarang Temukan Sejumlah Benda Terlarang
22 Maret 2025

Empat Kapolres di Jawa Tengah Resmi Berganti, Berikut Rinciannya
22 Maret 2025

Pergub Pesantren Jateng Siap Diterapkan, Tinggal Menunggu Persetujuan Gubernur
22 Maret 2025

Tantangan RUU KUHAP dan Potensi Konflik Kewenangan dalam Penegakan Hukum
22 Maret 2025

Tragedi Maut: Bus Jemaah Umrah Indonesia Terbakar di Arab Saudi, Enam WNI Tewas
21 Maret 2025