Mengenal Tari Saman, Warisan Budaya Aceh yang Diakui UNESCO

KUASAKATACOM, Banda Aceh- Tari Saman merupakan sebuah tarian yang berasal dari daerah Aceh, tepatnya dari suku Gayo. Tari Saman biasanya ditampilkan dalam suatu perayaan penting, seperti saat merayakan hari raya kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan di suatu peristiwa adat yang ada di Aceh. Selain itu, syair yang digunakan dalam Tari Saman mempergunakan Bahasa Gayo.

Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional : Tari Saman , Tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional Aceh yang diciptakan oleh Syekh Saman yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di Aceh pada abad 14 Masehi yang berasal dari dataran tinggi tanah Gayo, Aceh Tenggara. Tari Saman sendiri diambil dari nama penciptanya yaitu Syekh Saman.

BERITA TERKAIT:
Wilayah Jantho Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 3,6
Alhamdulillah, Jemaah Haji Embarkasi Aceh Dapat 2.000 SAR dari Baitul Asyi
Polri Tangkap Pengedar Narkoba Jaringan Internasional, 99 Kilogran Sabu Disita
Kecelakaan Mobil vs Motor di Setia Bakti Tewaskan Tiga Orang
Kebakaran Hanguskan 18 Rumah Dinas di Asrama Gajah II Kota Langsa

Pada awalnya, Tari Saman digunakan oleh Syekh Saman untuk dijadikan sebagai media dakwah agama Islam pada waktu itu. Namun, dikarenakan saat itu kondisi Aceh yang masih dalam masa peperangan, Syekh Saman kemudian menambahkan syair-syair yang menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh di dalam Tari Saman.

Pada zaman Kesultanan Aceh, Tari Saman hanya boleh digunakan pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan masjid dekat Gayo. Namun seiring berkembangnya zaman, Tari Saman berkembang menjadi tarian yang dikategorikan menjadi tari hiburan atau pertunjukan.

Oleh karena itu, pada tahun 2011, Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali.

Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Ikhsan Wahyu Nurrohman