Kesiapsiagaan Terhadap Gempa Megathrust Selat Sunda-Banten 

BMKG sudah menambah sirine evakuasi menjadi 15 unit di wilayah Banten.

Selasa, 24 September 2024 | 13:32 WIB - Ragam
Penulis: - . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta – megathrust bukan sekedar gempa besar, namun megathrust adalah daerah pertemuan antar lempeng tektonik yang berpotensi memicu gempa dan tsunami. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ada dua primadona dari Jawa Barat yang akan menjadi ancamana  megathrust di Indonesia, yaitu megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut, dan tinggal menunggu waktu. 

BERITA TERKAIT:
SAR Semarang Gelar Latihan Penanganan Dampak Megathrust
Kesiapsiagaan Terhadap Gempa Megathrust Selat Sunda-Banten 
Zona Kekosongan Gempa Jadi Penyebab Megathrust, Apa Itu?
Potensi Bencana Megathrust Aceh: Ancaman Gempa Besar dan Tsunami
Hal-Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Gempa Megatrust

Gempa megathrust di Selat Sunda-Banten merupakan salah satu ancaman Seismic Gap terbesar di Indonesia. Seismic Gap merupakan zona sumber gempa potensial, tetapi belum mengalami gempa besar dalam puluhan hingga ratusan tahun terakhir. 

megathrust di Selat Sunda-Banten pernah terjadi  pada tahun 1699 dan 1780 dengan kekuatan 8,5 Magnitudo. Kini megathrust Selat Sunda-Banten membentang sepanjang 280 km dengan lebar 200 km, dan mengalami pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun. 

Kemungkinan magnitudo gempa megathrust di Selat Sunda-Banten adalah 8,7 hingga 9 Magnitudo. Jika gempa megathrust Selat Sunda mencapai kekuatan 9 magnitudo, maka tsunami setinggi 2 sampai 3 meter dapat menerjang Jakarta. 

Dwikorita bekerjasama dengan pemerintah daerah Banten untuk mengurangi berbagai prediksi yang akan terjadi dengan cara memasang seismograf sebanyak 39 buah untuk mencatat gempa bumi, Akselerograf untuk merekam percepatan tanah terhadap waktu sebanyak 20 buah, hingga dipasang juga automatic water level atau tsunami gate  sebanyak 22 buah.

“Ini untuk mendeteksi. Dikhawatirkan tidak hanya megathrust tapi Gunung Anak Krakatau yang dapat memicu tsunami akibat erupsi atau longsor bawah laut,” Jelas Kepala BMKG.

Bukan hanya itu, BMKG juga sudah menambah sirine evakuasi menjadi 15 unit di wilayah Banten dan memasang 81 Warning Receiver System (WRS) atau alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami di BPBD, hotel dan industri. 

Anggota Komisi V DPR RI, Tubagus Haerul Jaman mendesak BMKG untuk memprioritaskan pemasangan alat deteksi dini gempa dan tsunami di daerah sekitar Selat Sunda seperti Tangerang, Banten sampai Lebak. 

Untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mitigasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk belajar mitigasi gempa yang dimungkinkan getaran paling besar.
Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Prima Fauzani Riawan

***

tags: #megathrust #sunda #banten

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI