Tingkatkan Pendapatan Warga, Untidar Bantu Kelola Sampah di Gunungpring Muntilan
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang, termasuk pengurus Bank Sampah Gunungpring, mahasiswa, dan masyarakat.
Rabu, 25 September 2024 | 06:58 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Mungkid- pengelolaan sampah di Kompleks Makam Gunungpring masih dilakukan secara konvensional, termasuk penggunaan tempat sampah, kampanye tertib buang sampah, dan upaya daur ulang. Penelitian di lokasi tersebut menunjukkan produksi sampah rata-rata mencapai 444 kg per hari, dengan 41 persen di antaranya merupakan sampah plastik.
Ditemukan pula bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendapatan warga dan kesadaran mereka dalam memilah sampah. Warga dengan pendapatan rendah cenderung memiliki kesadaran memilah sampah yang rendah, sementara mereka yang berpenghasilan tinggi menunjukkan kesadaran yang lebih baik.
BERITA TERKAIT:
Grengseng Dorong Pemdes Pagersari dan DLH Kab Magelang Susun Perencanaan Pengelolaan Sampah
PRM Gunungpring Kab Magelang Lakukan Safari Tebar Hewan Kurban di Dusun Kerug Batur
Hadiri Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II, Wabup Sahid Pembangunan Beri Manfaat ke Warga
Embung Simbol Hati di Gumelen Kab Magelang Jadi Ruang Kehidupan Baru
Macron Kagumi Borobudur: Simbol Spiritual, Budaya, dan Kemitraan Global
Untuk mengatasi permasalahan ini, tim pengusul Pengabdian Masyarakat dari Universitas Tidar yang terdiri dari Nani Mulyaningsih (Ketua), Arrizka Yanuar Adipradana, Nila Nurlina, dan Herru Budi Santoso, melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Bank Sampah Desa Gunungpring.
Program tersebut didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek, dengan fokus pada peningkatan ekonomi sirkular melalui daur ulang limbah plastik menjadi furniture unggulan yang berdaya saing.
Penerapan ekonomi sirkular berkontribusi pada pemenuhan SDGs (Sustainable Development Goals) dengan mengolah sampah plastik menjadi produk daur ulang. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengikuti pola "ambil, buat, buang", ekonomi sirkular berupaya menjaga agar produk dan sumber daya digunakan selama mungkin.
Manfaat dari pendekatan ini meliputi pengurangan limbah dan polusi, penghematan sumber daya, serta pengurangan emisi karbon. Sampah plastik sendiri menyumbang sekitar 18,9 persen dari total 17,4 juta ton sampah tahunan di Indonesia (BPS, 2023), dengan jumlah sampah plastik mencapai sekitar 3,28 juta ton pada tahun 2023 (KemenLHK, 2023). Masalah lain adalah bahwa sampah plastik memerlukan ratusan tahun untuk terurai, sementara penggunaan plastik di masyarakat masih sangat dominan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang, termasuk pengurus Bank Sampah Gunungpring, mahasiswa, dan masyarakat. Kepala Desa Gunung Pring, Ilham Abadi, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini dan berharap sinergi antara kampus dan desa dapat berlanjut secara berkesinambungan.
Ketua Bank Sampah Darlingsih Krisnawati Ayu Marpanji menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan proses bisnis bank sampah yang masih konvensional dalam penjualan limbah.
Selain itu, penyuluh lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Wakhida Kurniawati, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membantu dalam pendampingan dan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat di Kabupaten Magelang.
***tags: #kabupaten magelang #universitas tidar #pengelolaan sampah #pendapatan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Mantan Menkes Siti Fadhilah Ingatkan Pemerintah terkait Vaksin TBC Bill Gates
14 Juni 2025

Sebanyak 14 Asrama Haji Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji Indonesia
14 Juni 2025

Kemensos akan Berdayakan Keluarga Siswa Sekolah Rakyat
14 Juni 2025

BPKH Limited Minta Maaf karena Terlambat Layani Jemaah Haji Pasca Armuzna
14 Juni 2025

Usai Serang Iran, Israel Minta Warganya Tidak Gunakan Simbol Yahudi
14 Juni 2025

Alfamart Kembali Jalankan Program “Satu Telur Sehari” di Kota Semarang
14 Juni 2025

Sebanyak 438 Pramuka Penegak Ikuti Gladi Widya Wira Karya Sakti
14 Juni 2025