Dinkes DKI akan Lepas Nyamuk Wolbachia pada 4 Oktober 2024 Nanti

"Wolbachia merupakan bakteri yang dapat menghambat infeksi virus dengue, sehingga mampu mengurangi risiko penularan penyakit di masyarakat,"

Rabu, 25 September 2024 | 18:28 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan meluncurkan program pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di wilayah Jakarta Barat.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa peluncuran program ini akan berlangsung di RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (4/10) mendatang. Program ini merupakan salah satu strategi ramah lingkungan yang melengkapi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus untuk menekan penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui penggunaan bakteri alami wolbachia.

BERITA TERKAIT:
Dinkes Kudus Catat Ada 493 Kasus Gondongan 
Masuki Musim Hujan, DBD di Demak Tembus 293 Kasus
Angka Kasus HIV Meningkat, Pemkab Blora Lakukan Upaya Ini untuk Atasi
Gondongan di Kabupaten Demak Sepanjanh Tahun 2024 Capai 3.750 Kasus
57 Kasus Gondongan Ditemukan di Bekasi

"wolbachia merupakan bakteri yang dapat menghambat infeksi virus dengue, sehingga mampu mengurangi risiko penularan penyakit di masyarakat," jelas Ani di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (25/9).

Ani juga menambahkan bahwa sosialisasi kepada masyarakat terkait metode wolbachia dan penerapannya akan terus dilakukan. Targetnya, pada tahun 2025 program ini dapat diimplementasikan di seluruh kecamatan di Jakarta Barat, dengan indikator keberhasilan berupa populasi nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia mencapai lebih dari 60%.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Anas Ma'ruf, menjelaskan bahwa inovasi teknologi wolbachia diterapkan untuk menekan kasus DBD di Indonesia. Jakarta Barat diprioritaskan sebagai area penerapan teknologi ini karena tingginya angka kejadian DBD di wilayah tersebut. Implementasi di Jakarta Barat akan segera dimulai, sementara sebelumnya teknologi wolbachia telah diterapkan di empat kota lain, yakni Semarang, Bontang, Bandung, dan Kupang, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Implementasi wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue.

Anas juga menegaskan bahwa penggunaan teknologi wolbachia tidak menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue lainnya yang sudah ada di Indonesia.

Sebagai informasi, teknologi wolbachia untuk pengendalian dengue telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2021, setelah adanya bukti kuat dan analisis risiko di Indonesia. Proses implementasi dilakukan secara bertahap, termasuk di wilayah Jakarta.

DBD tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Jakarta dan wilayah lainnya di Indonesia, terutama saat musim hujan. Hingga September 2024, tercatat sebanyak 12.107 kasus DBD di DKI Jakarta.

***

tags: #dinas kesehatan #dki jakarta #wolbachia #nyamuk #dbd

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI